kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar volatil, peminat lelang SUN cuma seupil


Rabu, 30 September 2015 / 08:45 WIB
Pasar volatil, peminat lelang SUN cuma seupil


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tingginya ketidakpastian global, memicu sepi peminat pada lelang surat utang negara (SUN), Selasa (29/9). Pada lelang tersebut, permintaan yang masuk hanya senilai Rp 8,25 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah cuma menyerap dana sejumlah Rp 1,55 triliun. Nilai tersebut jauh di bawah target indikatif, yaitu Rp 8 triliun hingga Rp 12 triliun.

Investor paling banyak meminta obligasi bertenor panjang, yaitu seri FR0053. Surat utang yang jatuh tempo per 15 Juli 2021 ini membukukan permintaan Rp 2,99 triliun, dengan yield tertinggi 10%, dan yield terendah 9,55%. Lalu, seri FR0056 mendapatkan permintaan Rp 2,67 triliun. Permintaan seri FR0073 sejumlah Rp 1,51 triliun, dan seri tenor pendek SPN12160708 membukukan permintaan Rp 1,08 triliun.

Namun, dari empat seri yang ditawarkan tersebut, pemerintah hanya menyerap dana dari dua seri SUN. Penyerapan terbanyak dari seri FR0073 dengan nominal Rp 1 triliun. Adapun, yield rata-rata tertimbang 9,8%. Lalu, dari seri SPN12160708 diserap Rp 550 miliar, dengan yield rata-rata tertimbang 7,97%.

Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menyebutkan, masih tingginya ketidakpastian di pasar global menyebabkan investor kurang agresif. Investor juga meminta tingkat yield tinggi, seiring kenaikan yield di pasar sekunder. "Investor cenderung wait and see sehingga permintaan lelang tidak terlalu besar," ujarnya, Selasa (29/9).

Di sisi lain, penyerapan dana minim karena penerbitan surat berharga negara (SBN) telah mencapai Rp 395 triliun atau sekitar 88% dari target penerbitan tahun 2015. Analis Millenium Danatama Indonesia Desmon Silitonga bilang, permintaan dan penyerapan pemerintah pada lelang kemarin merupakan yang terendah sepanjang tahun ini. "Langkah pemerintah menyerap dana minimal sudah tepat, karena yield terus melambung" tegas Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×