kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar Terkoreksi, dana kelolaan reksadana menurun


Rabu, 04 Juli 2018 / 22:42 WIB
Pasar Terkoreksi, dana kelolaan reksadana menurun
ILUSTRASI. Reksadana


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap menurun, karena pasar saham dan surat utang terkoreksi. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat investor kompak mencairkan investasinya di reksadana.

Reza Fahmi Riawan, Head of Businees Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) mengatakan memang terjadi penurunan pertumbuhan dana kelolaan di HPAM karena NAV turun dan redemption. Penurunan dana kelolaan banyak terjadi di reksadana saham dan campuran. Namun, Reza berpendapat justru saat pasar terkoreksi ini waktu yang tepat untuk membeli reksadana.

Sementara, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan dana kelolaan reksadana berbasis saham di Panin AM turun karena nilai aset reksadana tersebut menurun seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, semenjak IHSG berangsur menurun sekitar Maret 2018 hingga saat ini, porsi redemption dan subscribe di Panin AM cukup imbang.

"Ada yang redeem dan juga ada yang subscribe, secara total karena ada peluncuran produk baru di bulan Mei dan Juni maka hingga saat ini kami masih mencatatkan net subscribe," kata Rudiyanto, Rabu (4/7).

Rudiyanto menegaskan seiring dengan jumlah investor yang bertambah banyak maka agak sulit untuk mengeneralisir kondisi investor sedang melakukan redemption atau tidak.

Menurut Rudiyanto, penyebab investor melakukan redemption bermacam-macam. Pertama, karena butuh dana. Tak heran di Mei dan Juni lalu,  investor banyak mencairkan investasinya karena untuk kebutuhan libur Lebaran. Kedua, investor yang melakukan redemption karena panik juga ada. Ketiga, ada pula investor yang melakukan redemption karena melakukan strategi menunggu hingga harga lebih rendah baru kemudian masuk kembali.

"Jumlah investor sekarang semakin banyak, ada juga kini orang yang beli reksadana saat pasar koreksi atau harga turun," kata Rudiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×