kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.473.000   -10.000   -0,67%
  • USD/IDR 15.659   -34,00   -0,22%
  • IDX 7.496   -5,32   -0,07%
  • KOMPAS100 1.164   -1,84   -0,16%
  • LQ45 931   0,17   0,02%
  • ISSI 225   -0,60   -0,27%
  • IDX30 481   1,19   0,25%
  • IDXHIDIV20 580   1,56   0,27%
  • IDX80 133   0,04   0,03%
  • IDXV30 141   0,32   0,23%
  • IDXQ30 161   0,31   0,19%

Pasar SUN Volatile, Ini Rekomendasi dari BNI Sekuritas, Kamis (10/10)


Kamis, 10 Oktober 2024 / 09:01 WIB
Pasar SUN Volatile, Ini Rekomendasi dari BNI Sekuritas, Kamis (10/10)
ILUSTRASI. Pasar obligasi berpotensi mengalami peningkatan volatilitas pada Kamis (10/10).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi berpotensi mengalami peningkatan volatilitas pada Kamis (10/10). Berbalik arah dari harga Surat Utang Negara (SUN) yang mampu alami penguatan pada perdagangan kemarin.

Head of Fixed Income BNI Sekuritas Amir Dalimunthe menuturkan, berdasarkan data dari PHEI, yield SUN benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 5 basis poin (bps) menjadi 6,42%, dan yield SUN benchmark 10-tahun (FR0100) turun 6bps menjadi 6,66%. Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 7bps menjadi 6,68%.

"Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih sejalan dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6,51%-6,78%," tulisnya dalam riset harian, Kamis (10/10).

Baca Juga: BUMN Karya Cari Cara Pangkas Beban Utang

Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp 20,1 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 22,6 triliun. FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing-masing sebesar Rp 4,5 triliun dan Rp 2,3 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp 1,2 triliun.

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,16%, bergerak dari level Rp 15.655 per dolar AS di hari Selasa menjadi Rp 15.630 per dolar AS.

Amir melihat, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif bagi pasar obligasi. Hal itu tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Baca Juga: SRBI Bikin Likuiditas Perbankan Jadi Terbatas

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 5bps menjadi 3,91%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 2bps menjadi 4,06%. Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di 69bps.

Amir mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar itu, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi rupiah.

"Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0040, FR0084, FR0086, FR0100, FR0068, FR0080, FR0072, FR0045, FR0075," tutup Amir.

Selanjutnya: Intip Panduan Penukaran Valas dan Kurs Dollar-Rupiah di BCA pada Kamis (10/10)

Menarik Dibaca: 2 Resep Minuman Iced Matcha Latte Starbucks, Cuma Butuh 4 Bahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×