Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mengakhiri perdagangan hari ini, Kamis (13/1) dengan kinerja yang solid. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.295 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,20% jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), nasib rupiah justru berbalik 180 derajat. Mata uang Garuda ini ditutup melemah tipis 0,06% ke level Rp 14.311 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, penguatan rupiah pada hari ini didorong oleh tren pelemahan dolar AS pasca rilis data inflasi AS. Sejatinya Inflasi tahunan AS cenderung meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Bergerak Sideway pada Jumat (14/1)
Hanya saja seiring dengan para investor yang sebelumnya sudah memperkirakan kenaikan inflasi, sebagian besar investor cenderung melakukan aksi profit taking dengan menjual dolar AS. “Hal ini kemudian berdampak pada pelemahan dolar AS secara global, sehingga rupiah berhasil menguat,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).
Sementara pada esok hari, Jumat (14/1), dia menilai pergerakan rupiah diperkirakan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi AS. Mulai dari initial jobless claims serta producer price index (PPI). Adapun, konsensus memproyeksikan initial jobless claims akan mencapai 200.000 sementara untuk PPI bisa setinggi level consumer price index (CPI).
Adapun, Josua memproyeksikan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.225 - Rp 14.325 di esok hari.
Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.311 per Dolar AS pada Kamis (13/1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News