Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi pelemahan nilai tukar yuan oleh bank sentral China membawa dampak ke pasar keuangan global, termasuk pasar modal Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 2,59% pada Senin (5/8) dan 0,91% ke level 6.119,47 pada Selasa (6/8). Sementara itu, jika dihitung sepekan ke belakang hingga Rabu (7/8), IHSG telah melemah 2,92%.
Baca Juga: Kinerja emiten konsumer menarik, simak rekomendasi analis berikut
Melihat kondisi tersebut, Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonomi Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menyarankan investor untuk berhati-hati dengan saham berbasis komoditas dan energi. Contohnya adalah saham-saham perusahaan tambang dan crude palm oil (CPO) yang dapat menyebabkan polusi lingkungan.
"Pemerintah China diprediksi akan memilih energi yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan booming shale-gas,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/7). Hal ini berisiko terhadap menurunnya permintaan impor batubara China dari Indonesia.
Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk melirik saham sektor perbankan kendati valuasinya masih mahal. Alasannya, sektor ini diyakini akan memperoleh pelebaran margin keuntungan akibat penurunan bunga deposito, sementara bunga kredit relatif tetap.
Baca Juga: Cadangan devisa diprediksi berpotensi terus bertambah
Analis Teknikal Bahana Sekuritas Muhammad Wafi merekomendasikan untuk buy saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Menurut dia, kedua saham perbankan ini memiliki non-performing loan (NPL) dan net interest margin (NIM) yang terjaga. "Loan to deposit ratio (LDR)-nya juga lebih bagus dibanding bank lain," ucap Wafi.
Sebagai gambaran, per semester I-2019, BBNI mencatat NPL di level 1,8% atau turun sebesar Rp 9,02 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang ada di level 2,1% atau sebesar Rp 9,08 triliun.
"Dua saham ini juga lebih tahan dengan dinamika faktor eksternal karena memiliki kualitas aset yang lebih bagus dibanding yang lain," kata dia.
Baca Juga: Meski asing jual bersih, IHSG rebound 1,38% ke 6.204 di akhir perdagangan Rabu (7/8)
Ia memiliki target harga akhir tahun BBNI sebesar Rp 9.750 per saham dan BBRI Rp 4.450 per saham. Pada perdagangan Rabu (8/7), saham BBNI ditutup menguat 0,64% ke level Rp 7.875 dan BBRI ditutup menguat 3,66% ke level Rp 4.250.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News