kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Pasar Saham Global Merosot, Dolar AS Menguat di Tengah Ketegangan Iran-Israel


Kamis, 19 Juni 2025 / 22:39 WIB
Pasar Saham Global Merosot, Dolar AS Menguat di Tengah Ketegangan Iran-Israel
ILUSTRASI. Di Eropa, indeks STOXX 600 turun 0,6%, mencatat penurunan tiga hari berturut-turut dan hampir kehilangan 2,5% sepanjang pekan iniREUTERS/Benoit Tessier


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mengguncang pasar keuangan global.

Indeks saham dunia kompak memerah, sementara dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis (19/6), di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi keterlibatan langsung AS dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran.

Baca Juga: IHSG Jeblok ke Bawah 7.000, Investor Kabur Akibat The Fed dan Perang Iran-Israel

Presiden AS Donald Trump memicu ketidakpastian setelah menyatakan, “Saya mungkin akan lakukan. Mungkin juga tidak,” saat ditanya soal kemungkinan AS ikut serta dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Komentar ambigu tersebut memperburuk sentimen risiko global.

Pasar Saham dan Minyak Melemah

Di Eropa, indeks STOXX 600 turun 0,6%, mencatat penurunan tiga hari berturut-turut dan hampir kehilangan 2,5% sepanjang pekan ini, penurunan mingguan terburuk sejak April saat gejolak tarif perdagangan terjadi.

Indeks Futures S&P 500 turun hampir 1%. Namun, sebagian besar pasar AS tutup pada Kamis karena hari libur nasional.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Kecam Serangan Israel ke Iran, Sepakat Dorong Deeskalasi

Kyle Rodda, analis pasar senior di Capital.com, mengatakan bahwa pelaku pasar masih diliputi ketegangan dan ketidakpastian tinggi.

“Spekulasi mengenai intervensi langsung AS terhadap Iran menjadi fokus utama karena dapat memicu balasan militer dan meluasnya konflik kawasan,” ujarnya.

Harga minyak mentah melonjak 11% dalam sepekan terakhir karena kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah.

Kamis ini, harga minyak mentah Brent naik 2% ke level US$ 78 per barel, mendekati posisi tertinggi sejak Januari 2025.

Baca Juga: SBY Sebut 5 Pemimpin Dunia Tentukan Masa Depan Dunia, Perang Dunia III Harus Dicegah!

Dolar AS Perkasa, Emas dan Valuta Risiko Tertekan

Indeks dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama. Euro turun 0,2% ke level US$ 1,1462.

Sementara mata uang komoditas seperti dolar Australia dan dolar Selandia Baru masing-masing melemah hampir 1%.

Harga emas berada di kisaran US$ 3.365 per ons troi, sedikit lebih rendah dibanding hari sebelumnya.

Sementara platinum melonjak mendekati US$ 1.300 per ons, level tertinggi dalam hampir 11 tahun, karena investor mencari alternatif yang lebih murah dibanding emas.

Baca Juga: Sinyal Bahaya! Pasar Saham Dunia Terancam Ambruk Jika AS Terlibat Perang Israel-Iran

Bank Sentral Dunia Bereaksi Beragam

Di tengah ketegangan global, berbagai bank sentral mengumumkan kebijakan suku bunga.

The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan, meskipun tetap memproyeksikan dua kali pemangkasan sebesar 25 bps tahun ini.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyebut inflasi yang “signifikan” akibat tarif perdagangan Trump akan membuat pelonggaran lebih lanjut dilakukan dengan hati-hati.

Strategi MUFG memperingatkan bahwa The Fed kemungkinan "meremehkan pelemahan ekonomi AS yang sudah ada sebelum perang tarif."

Baca Juga: Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Rudal Iran Hantam Rumah Sakit di Israel

Sementara itu:

  • Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga, tetapi memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan terus menekan ekonomi Inggris.
  • Norges Bank mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga 25 bps, menekan nilai tukar krona Norwegia.
  • Swiss National Bank (SNB) memangkas suku bunga menjadi 0%, namun tidak ke wilayah negatif, sehingga mendongkrak nilai franc Swiss, membuat dolar AS melemah 0,1% ke 0,8184 franc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×