Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pasar saham global jatuh pada Jumat (13/3). Kepanikan soal wabah virus corona masih menjadi sentimen yang menekan pasar saham.
Setengah triliun dolar gelontoran likuiditas Federal Reserve AS tidak cukup untuk menenangkan rasa takut yang telah menghapus kapitalisasi pasar sekitar US$ 14 triliun dari pasar saham dunia dalam sebulan.
Jumat pagi (13/3), indeks bursa saham Jepang jatuh bebas dan indeks bursa Korea Selatan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus batas auto rejection bawah sehingga sempat dihentikan sementara.
Baca Juga: Pagi ini langsung ambles 5%, bagaimana nasib IHSG hari ini?
Indeks Nikkei turun hingga 10% dan penurunan mingguan terburuk sejak krisis keuangan 2008. Tidak satu pun saham di indeks Nikkei berada di wilayah positif.
"Ada rasa takut dan panik," kata James Tao, seorang analis di pialang saham Commsec di Sydney seperti dikutip Reuters.
"Itu adalah salah satu situasi di mana ada begitu banyak ketidakpastian sehingga tidak ada yang tahu bagaimana merespons," ujarnya lagi.
Indeks benchmark Australia jatuh sejauh 8% dan penurunan mingguan terburuk dalam catatan. Di Korea Selatan, won robek dan Kospi turun 7,7%.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 5%. Indeks komposit Shanghai China turun 3%.
Di pasar mata uang, dolar adalah raja dan mata uang Asia tertekan karena kekhawatiran akan risiko sistemik sehingga mendorong permintaan dollar AS.
Baca Juga: Rupiah spot dan di kurs tengah BI sama-sama anjlok 2% dan tembus ke atas Rp 14.800
Penurunan pasar saham karena pandemi virus corona menyebar, ditambah lagi keputusan Presiden AS Donald Trump membatasi perjalanan dari Eropa. Plus keputusan Bank Sentral yang Eropa mengecewakan pasar dengan menahan penurunan suku bunga.
Trump memberlakukan pembatasan perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat, yang mengejutkan para investor dan pelancong.
Baca Juga: BBNI terpental, ini daftar terbaru emiten big cap usai IHSG rontok, Kamis (12/3)
Trader kecewa setelah berharap melihat langkah-langkah yang lebih luas untuk memerangi penyebaran virus.
"Birokrasi pemerintah sama sekali tidak sejalan dengan wabah dan harapan pasar," kata Tai Hui, Kepala Strategi Pasar Asia, J.P. Morgan Asset Management.
Baca Juga: IHSG anjlok 5,01%, perdagangan saham di BEI dibekukan sementara pada pukul 09.15 JATS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News