Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang fluktuaktif membuat investor harus dapat mengambil keputusan tepat dalam berinvestasi. Fluktuasinya pasar saham dapat dilihat dari penutupan IHSG, Rabu (11/3) yang kembali ditutup melemah sebesar 1,28% ke level 5.154,11.
Direktur PT Panin Asset Management (PAM) Rudiyanto mengatakan investor perlu mengkaji kembali profil risiko yang dimiliki apakah telah sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebab, biasanya investor memiliki kecenderungan berpikir agresif ketika pasar sedang turun.
Baca Juga: Saham tambang batubara punya PER rendah, bisa akumuluasi beli?
Rudiyanto menganjurkan investor yang tidak cocok dengan risiko tinggi di pasar saham mulai beralih ke portofolio yang lebih konservatif. Sebaliknya bagi investor yang siap menghadapi kondisi pasar yang fluktuaktif dan cenderung bearish, dapat mengambil kesempatan memburu saham dengan harga murah.
Opsi lain, investor bisa sedikit mendiversifikasi portofolionya. “Investor dapat mengombinasikan portofolio antara saham dengan reksadana pendapatan tetap,” kata Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi menambahkan, investor dapat memilih instrumen dengan risiko rendah seperti money market dan efek pendapatan tetap. Meski demikian, instrumen reksadana saham bisa menjadi pilihan investor untuk dilirik. Apalagi, harga saham sudah sangat undervalue.
“Opsi untuk mulai mencicil membeli reksadana saham juga bagus,” kata Reza.
Menurut Reza, investor bisa memilih saham-saham yang memiliki fundamental cukup bagus, seperti saham LQ 45 dan IDX 30. Sebab, nilai valuasinya saat ini cukup murah.
Baca Juga: IHSG kembali tumbang, ini 10 saham LQ45 dengan valuasi termurah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News