kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pasar saham dari Tokyo sampai Thailand juga keok


Selasa, 11 Juni 2013 / 18:08 WIB
Pasar saham dari Tokyo sampai Thailand juga keok
ILUSTRASI. 3 Cara Top Up GoPay via BCA ATM, m-BCA, dan KlikBCA . REUTERS/Beawiharta


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Aksi jual besar-besaran rupanya tidak hanya terjadi pada pasar saham di Indonesia. Mayoritas indeks acuan di kawasan Asia juga tergerus cukup dalam pada hari ini (11/6).

Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 17.36 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,7% menjadi 130,85 setelah kemarin mencatatkan kenaikan 1,1%. Sejumlah indeks acuan jatuh melebihi 4%. Sebut saja indeks SET Thailand yang merosot 4,7%, penurunan terbesar sejak Oktober 2011. Kondisi serupa juga terjadi pada Philippine Stock Exchange yang tergerus 4,6%.  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri tercatat turun sebesar 3,5%.

Sementara, indeks Topix Jepang turun 1%. Demikian pula halnya dengan indeks Hang Seng Hong Kong yang turun sebesar 1,1%. Penurunan juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan sebesar 0,6% dan indeks Strait Times Singapura sebesar 1%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia berhasil ditutup naik 0,4% dan indeks Taiex Taiwan naik 0,5%.

Pergerakan sejumlah saham juga mempengaruhi langkah indeks acuan Asia. Beberapa di antaranya yakni: Mitsubishi Estate Co yang turun 4,4% di Tokyo dan Samsung Electronics Co yang menurun 2,5% di Seoul.

Penurunan pasar saham Asia terjadi pasca keputusan Bank of Japan untuk tidak mengubah kebijakannya. "Investor berharap lebih dari BOJ. Mereka cemas, cepat atau lambat, perekonomian Jepang akan terpukul seiring kenaikan tingkat yield dan lonjakan inflasi," papar Koichi Kurose, chief economist Resona Bank Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×