kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar Saham China Bersiap Dibuka Kembali Dengan Gegap Gempita Setelah Libur Sepekan


Selasa, 08 Oktober 2024 / 07:41 WIB
Pasar Saham China Bersiap Dibuka Kembali Dengan Gegap Gempita Setelah Libur Sepekan
ILUSTRASI. Patung banteng terlihat di Financial Exchange Square tempat gedung kantor bersama Bursa Efek Shanghai dan Bursa Berjangka Keuangan China (CICF) berada di Shanghai, China, 26 Februari 2024. (Foto oleh CFOTO/Sipa USA)


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pasar keuangan China bersiap untuk keuntungan dan volatilitas pada hari Selasa (8/10) setelah libur sepekan. Pergerakan pasar akan menjadi fokus global mengingat reli yang sangat cepat sebelum liburan karena taruhan bahwa stimulus Beijing akan meningkatkan ekonomi.

Traders mengatakan, pasar yang dibuka pada pukul 8.30 WIB akan menjadi barometer sentimen yang telah berubah dari putus asa menjadi euforia dalam hitungan hari. Sesi perdagangan hari ini dapat menguji momentum yang menakjubkan tersebut.

Kontrak berjangka FTSE China A50 yang diperdagangkan di Singapura telah naik sekitar 14% sejak pasar tunai China ditutup pada 30 September. Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong naik 11% selama periode yang sama, menunjukkan reli yang mengejar ketertinggalan untuk daratan utama.

ETF saham A AS naik tajam pada hari Senin, meskipun indeks Golden Dragon dari saham China yang terdaftar di AS tidak stabil dan ditutup datar. Kontrak berjangka Hang Seng stabil, mengikuti kenaikan hari Senin di Hong Kong.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham INCO, SIDO, TKIM, SRTG Hari Ini (8/10)

"Semua mata tertuju pada pembukaan kembali China," kata ahli strategi mata uang senior National Australia Bank, Rodrigo Catril dalam sebuah catatan kepada klien yang dikutip Reuters.

"Sekarang pasar tampaknya dalam mode wait and see, berharap beberapa tanda stimulus konkret yang dapat membenarkan kenaikan harga ekuitas baru-baru ini," imbuh Catril.

Konferensi pers dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional yang diadakan pada pukul 9.00 WIB menjadi fokus untuk perincian lebih lanjut tentang janji dan petunjuk yang mendorong kegilaan pasar.

Sebelum jeda libur panjang, China mengumumkan langkah-langkah stimulus paling agresif sejak pandemi dan CSI300 naik 25% selama lima sesi. Omzet melonjak karena pembelian besar-besaran membebani pialang dan sistem perdagangan. Senin lalu, CSI300 dan Shanghai Composite sama-sama mencatat kenaikan terbesar sejak 2008.

Baca Juga: Indeks Wall Street Merosot, Timur Tengah Menjadi Fokus

Pihak berwenang telah memangkas suku bunga dan mengisyaratkan dukungan fiskal untuk menopang ekonomi yang, menurut standar China, sedang sakit.

Sebelum liburan Golden Week, manajer hedge fund David Tepper mengatakan di CNBC bahwa pergerakan tersebut cukup menggembirakan sehingga dia akan membeli "semuanya" di China.

Namun, kenaikannya begitu besar sehingga pihak lain sekarang mendesak kehati-hatian.

"Bobot China dalam MSCI EM Index naik dari 24% pada bulan Agustus menjadi 30% sekarang, dan kinerjanya yang terus mengungguli dapat mendorong 'perdagangan yang menyakitkan' yang memperkuat diri sebelum akhir tahun," kata analis Bank of America dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Baca Juga: Saham Big Caps Perbankan Masih Banyak Dilego Asing pada Perdagangan Senin (7/10)

Namun, mereka mengatakan, "tahap 'beli semuanya' akan segera berakhir," dengan momentum pasar, dukungan fiskal, pendapatan, pemilihan umum AS, dan pengaturan kebijakan lebih lanjut semuanya menjadi bagian dari prospek.

"Saham konsumen, properti (dan) pialang bisa menjadi kandidat yang mengambil untung... saham internet berkapitalisasi besar dan BUMN berimbal hasil tinggi adalah pilihan utama kami," ungkap analis Bank of America.

Di pasar mata uang, yuan offshore China melemah terhadap dolar yang menguat selama jeda. Tetapi yuan offshore bangkit kembali pada hari Senin menjadi 7,0724 per dolar. Di dalam negeri, yuan ditutup pada 7,0175 per dolar sebelum liburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×