kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pasar rupiah tutup, indeks dollar cenderung terkoreksi


Rabu, 27 Juni 2018 / 10:34 WIB
Pasar rupiah tutup, indeks dollar cenderung terkoreksi
ILUSTRASI. NILAI TUKAR RUPIAH


Reporter: Dimas Andi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar spot rupiah hari ini tutup tanpa perdagangan di tengah pelemahan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia.

Bank Indonesia (BI) menyebut, kurs Jakarta Interbank Spot Dollra Rate (Jisdor) hari ini pun tidak diterbitkan. Kurs BI hari ini menggunakan kurs hari kerja normal kemarin, yakni Rp 14.163 per dollar AS. Nilai tukar rupiah di pasar spot kemarin berada di Rp 14.179 per dollar AS. 

Mata uang Asia hari ini bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Penguatan terhadap dollar tampak pada mata uang peso, yen, baht, dollar Hong Kong, dan dollar Singapura. Mata uang yang masih melemah terhadap dollar AS hari ini adalah ringgit, dollar Taiwan, dan yuan.

Sementara indeks dollar hari ini turun ke 94,61. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini melemah. Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah 0,07%. 

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, dollar indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran 94,5-94,7. Kurs dollar AS pun diyakini akan menguat terhadap beberapa mata uang dunia, khususnya euro akibat makin tingginya potensi kenaikan tarif impor mobil dari Eropa sebesar 20% oleh Presiden AS Donald Trump.

“Yield US Treasury 10 tahun tetap di level 2,88% pada kemarin malam menunjukkan bahwa instrumen tersebut tetap menjadi pilihan investasi di tengah ketidakpastian perang dagang antara AS, China, dan Eropa,” ungkap Ahmad dalam riset hari ini.

Dia memproyeksikan, rupiah berpeluang melemah menunggu Rapat Dewan Gubernur BI yang menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×