Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) cukup tertekan sepanjang Januari-September 2019. Hal ini tercermin dari perolehan pendapatan, laba dan pendapatan pra penjualan (marketing sales) di kuartal III-2019.
Laba bersih tahun berjalan APLN pada kuartal III-2019 anjlok 78,75% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 65,64 miliar. Hal ini disebabkan oleh penjualan yang turun 23,16% yoy menjadi Rp 2,91 triliun.
Direktur Riset dan Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dan tim mengatakan, penurunan ini disebabkan belum pulihnya daya beli masyarakat untuk apartemen dan rumah tapak. "Sehingga efek tersebut berdampak pada sebagian segmen dari properti tersebut," ungkap Nico dalam riset, Selasa (12/11).
Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) baru dapat 45,67% dari target marketing sales 2019
APLN membukukan penurunan pada apartemen sebesar 38,04% yoy, penjualan rumah tapak turun 62,15% yoy, penjualan rumah kantor turun 33,45% yoy, penjualan perkantoran turun 95,83% yoy dan penjualan tanah juga turun 99,54% yoy. Sementara itu pendapatan dari sewa juga turun 17,9% yoy dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 986,9 miliar.
Perusahaan properti ini juga hanya membukukan marketing sales sebesar Rp 1,37 triliun pada kuartal III-2019. Sebesar 60% berasal dari Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Deli Medan. Perolehan tersebut turun 29,02% dari perolehan kuartal III-2018 yang tercatat sebesar Rp 1,93 triliun. Perolehan ini juga masih jauh dari target, baru sekitar 45,67% dari target yang ditetapkan Rp 3 triliun.
Nico melihat tidak hanya penjualan properti, penyewaan properti juga mengalami pelemahan selama tahun politik ini. Meskipun Bank Indonesia (BI) juga telah memberikan kelonggaran pada kebijakan moneter guna menopang permintaan pada properti.
Baca Juga: Sebelum 2019 Berakhir, Agung Podomoro (APLN) Bakal Menggelar Rights Issue
"Namun kami melihat kebijakan tersebut belum dapat berdampak pada kinerja keuangan APLN hingga akhir tahun. Sehingga kami melihat untuk mencapai target penjualan Rp 3 triliun cukup berat saat ini," imbuh dia.
Pilarmas memandang saham APLN masih bearish dengan target jangka pendek Rp 175 dan exit Rp 200. Untuk jangka pendek dan panjang, support saham APLN berada di Rp 175 dengan resistance Rp 195 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News