Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham di Wall Street mencetak rekor tertinggi pada Selasa (28/11) waktu Amerika Serikat. Pasar optimistis reformasi perpajakan akan segera terwujud.
Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 255,93 poin atau 1,09% ke level 23.836,71. Ini rekor tertinggi baru indeks. SahamĀ JPMorgan Chase memimpin penguatan.
Rekor juga dicatatkan indeks S&P 500 yang naik 1% menjadi 2.627,04. Laju indeks terutama didukung saham-saham keuangan yang naik 2,6%. Sementara, Nasdaq menguat 0,5% ke level 6.912,36.
Pasar menyambut baik langkah Komite Anggaran Senat yang telah menyetujui rencana pajak yang diajukan Senat pada Selasa. Ini membawa majelis tinggi semakin dekat dengan pemungutan suara untuk meloloskan draf UU perpajakan, yang diperkirakan berlangsung pada Kamis.
Ekspektasi reformasi pajak mendukung pasar saham AS. Goldman Sachs melihat 50% kemungkinan reformasi pajak dilakukan tahun ini, dan 80% kemungkinan akan dilakukan pada 2018.
Pasar saham juga mendapat sentimen positif dari pernyataan calon Ketua Federal Reserve Jerome Powell. "Pasar menyukai dua kata dari kesaksian Powell, dan itu cukup tangguh," kata Joe Terranova, Kepala strategi pasar Virtus Investment Partners, seperti dilansir CNBC, Rabu.
Dalam sidang dengar pendapat pencalonannya di Komite Perbankan Senat, Powell mengatakan peraturan sektor keuangan saat ini cukup ketat. Dia mendukung penyesuaian beberapa peraturan untuk meringankan beban bank-bank kecil.
Namun, laju indeks acuan sedikit tergerus setelah Korea Utara menembakkan rudal yang mendarat di lepas pantai Jepang pada Selasa. Ini pertama kalinya Korut meluncurkan rudal sejak terakhir kali dilakukan pertengahan September.
"Jelas, ini adalah berita utama yang mengganggu, tapi tidak heran, karena beberapa bulan lalu mereka mulai menembakkan rudal," kata Jack Ablin, Kepala investasi di BMO Private Bank.
"Setelah saham turun pasca rudal, mereka akan kembali. Ekspektasi draf reformasi pajak segera rampung, lebih mendominasi pasar," ujar Art Cashin, Direktur operasional UBS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News