Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada hari ini (2/3) kurang bergairah. Ini terlihat dari total penawaran yang masuk dalam lelang SUN kali ini hanya Rp 49,73 triliun.
Berdasarkan rilis Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dari lelang kali ini, total jumlah yang dimenangkan hanya Rp 17 triliun dari 7 seri yang ditawarkan.
Direktur SUN DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, incoming bids yang masuk pada lelang ini sebenarnya lebih tinggi dari target pemerintah. Namun demikian, jumlah penawaran tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
Asal tahu saja, pada lelang SUN sebelumnya, yang dilaksanakan Selasa (16/2), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 60,84 triliun. Dari jumlah tersebut, total nominal yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp 30 triliun.
Lebih lanjut Deni bilang, penurunan jumlah penawaran yang masuk terjadi karena dampak dari kondisi pasar surat berharga negara (SBN) yang dipengaruhi volatilitas pergerakan US Treasury.
Pada penyelenggaraan lelang hari ini, yield US Treasury tenor 10 tahun tercatat sebesar 1,41%. Level ini lebuh tinggi dari pada saat pemerintah gelar lelang SUN sebelumnya, kala itu yield obligasi AS tersebut ada di posisi 1,24%.
Baca Juga: Milenial hingga emak-emak mendominasi pembelian ORI019
"Dari bids yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp 49,7 triliun, dimenangkan sebesar Rp 17 triliun dengan bid to cover ratio sebesar 2,9 kali atau lebih besar dari bid to cover ratio pada lelang sebelumnya," jelas Deni, Selasa (2/3).
Investor domestik mendominasi permintaan lelang hari ini, sedangkan partisipasi investor asing sebesar 11,1% dari total bids. Minat investor asing sebagian besar berada pada tenor 10 dan 15 tahun.
Incoming bids untuk kedua seri tersebut mencapai 56% dari total, di mana tenor 10 tahun merupakan seri yang paling diminati dengan permintaan yang masuk mencapai Rp 15,2 triliun.
Yield SUN yang dimenangkan pada lelang hari ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan pasar SUN di akhir minggu lalu. Terdapat penurunan sebesar 5 bps pada yield SUN untuk tenor 10 tahun. Hal ini dinilai menunjukkan adanya arah perbaikan di tengah kondisi pasar SBN yang sedang volatil di beberapa hari terakhir.
"Dengan mempertimbangkan yield SUN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 17 triliun dan akan melaksanakan lelang SUN tambahan (Green Shoe Option/GSO) pada tanggal 3 Maret 2021. Lelang GSO memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan seri obligasi negara dan weighted average yield yang sama dengan lelang hari ini," pungkas dia.
Selanjutnya: Harga obligasi negara turun, Bahana TCW menyarankan untuk beli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News