Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal Indonesia hari ini, Kamis (10/8), genap berusia 46 tahun. Tema HUT Pasar Modal tahun ini mengusung tema Bersinergi untuk Indonesia Maju dan Pembangunan Berkelanjutan. Tema ini sejalan dengan tema hari kemerdekaan Indonesia ke-78 yang bertajuk Terus Melaju untuk Indonesia Maju.
“Latar belakang dipilihnya tema tersebut adalah sebagai bentuk komitmen OJK dan SRO untuk terus menjalin sinergi dan kerja sama yang kuat dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan demi mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan Indonesia yang maju serta pembangunan yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, Kamis (10/8).
Berikut pencapaian PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pada semester I-2023, KPEI telah melakukan peningkatan performance sistem risk management sekaligus telah menyelesaikan pengembangan sistem Collateral Management untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar (CCP SBNT).
Baca Juga: Punya Kapitalisasi Pasar Terbesar di ASEAN, Nilai Transaksi Harian Bursa Malah Loyo
KPEI juga tengah melakukan persiapan implementasi Central Counterparty untuk CCP SBNT dan menunggu persetujuan izin usaha dari Bank Indonesia. Dari aspek kinerja operasional hingga akhir Juli 2023, tercatat rata-rata efisiensi penyelesaian dari mekanisme kliring secara netting untuk nilai transaksi bursa sebesar 53,86%, sementara efisiensi dari sisi volume transaksi bursa mencapai 60,31%.
Untuk nilai transaksi PME pada Juli 2023 sebesar Rp 6,39 miliar, dengan volume 1 juta saham. Untuk nilai transaksi Triparty Repo pada Juli 2023 adalah sebesar Rp 51 miliar, dengan volume mencapai 78,48 juta saham.
Adapun sumber keuangan last resort untuk penjaminan penyelesaian transaksi bursa, yaitu dana jaminan per Juli 2023 telah mencapai Rp 7,28 triliun. Hal ini mengalami peningkatan dari nilai sebelumnya sebesar Rp 7,01 triliun di akhir tahun 2022.
KPEI juga melakukan penyisihan serta pengelolaan cadangan jaminan dan pada akhir Juli 2023 mengalami kenaikan menjadi Rp 194,13 miliar yang berasal dari penyisihan sebesar 5 persen dari laba bersih KPEI tahun 2022 sesuai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan KPEI pada 29 Mei 2023.
Baca Juga: Ini Faktor yang Dapat Menghambat Penerbitan Obligasi Korporasi di Semester II-2023
Sementara KSEI, saat ini telah memiliki 26 Program Strategis KSEI yang direncanakan akan dirampungkan secara bertahap. Beberapa rencana strategis KSEI antara lain meliputi perluasan Sistem Multi Investasi Terpadu (S-MULTIVEST) agar dapat digunakan untuk industri asuransi dan dana pensiun, serta pengembangan EASY agar dapat digunakan untuk RUPS Pemegang Unit Penyertaan dan Pemegang Obligasi.
Kajian terkait Carbon Trading juga menjadi agenda lanjutan KSEI. Hal ini merupakan tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) nomor 21 tahun 2022. Sedangkan pengembangan lainnya yang tengah dilakukan KSEI antara lain, alternatif penyimpanan dana nasabah pada sub rekening efek (SRE) untuk instrumen efek bersifat ekuitas, dan efek bersifat utang serta investor fund unit account (IFUA) untuk instrumen reksa dana.
Pada akhir tahun 2022, KSEI kembali meraih penghargaan Marquee Award sebagai kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara dari Alpha Southeast Asia Magazine. Gelar tersebut berhasil diraih KSEI untuk yang kelima kalinya setelah sebelumnya meraih gelar yang sama pada tahun 2016, 2018, 2019, dan 2021.
Baca Juga: Inisiatif Strategis SRO, OJK, dan BEI dalam Mendorong Pertumbuhan Pasar Modal
Salah satu rencana strategis yang berhasil dilakukan KSEI pada tahun 2022 adalah bergabungnya KSEI sebagai anggota BI-FAST, peningkatan kapasitas sistem utama C-BEST, hingga pengembangan platform untuk pemantauan portofolio investasi yakni AKSES KSEI.
Salah satu pencapaian KSEI yang juga didukung oleh regulator dan pelaku pasar lainnya adalah peningkatan jumlah investor pasar modal yang mencapai 11,22% (ytd). Berdasarkan jumlah SID, jumlah investor pasar modal meningkat dari 10,31 juta investor pada tahun 2022 menjadi 11,46 juta pada 8 Agustus 2023. Berdasarkan jumlah tersebut, investor saham dan surat berharga lainnya berjumlah 4,90 juta, reksa dana 10,74 juta, dan investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 931 ribu.
Total aset yang tercatat di KSEI mengalami peningkatan 2,25% (YtD) dari Rp6.717,44 triliun pada 2022 menjadi Rp6.868,81 triliun pada 8 Agustus 2023. Peningkatan total aset yang tercatat di KSEI sejalan dengan peningkatan IHSG serta kapitalisasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News