Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menilai, pasar akan cenderung merespons moderat jika BI rate ditahan.
Audi memiliki tiga skenario pergerakan IHSG pada kuartal II-2025. Dalam skenario optimis, IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.750 hingga 6.800.
Untuk skenario moderat, indeks diproyeksikan bergerak di rentang 6.560-6.600, sementara pada skenario pesimis, IHSG berpotensi turun ke level 5.700-5.750.
Karena itu, Audi menyarankan investor untuk tetap fokus pada emiten-emiten defensif apabila keputusan BI sesuai ekspektasi. Di sisi lain, peluang jangka pendek juga terbuka bagi emiten produsen dan penjual emas.
Baca Juga: Emiten Ritel Tersengat Momentum Ramadan dan Lebaran, Cek Saham Rekomendasi Analis
Harga emas yang terus mencetak rekor dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan emiten terkait.
Sedangkan Felix menyarankan agar investor tetap selektif dengan memilih saham-saham berfundamental kuat dan memiliki eksposur global karena kondisi luar negeri masih sangat memengaruhi pasar.
Ia juga menilai sektor emas dan energi masih menarik untuk dijadikan aset lindung nilai jika pasar mengalami gejolak usai keputusan BI.
Sedangkan Ekky menilai valuasi saham saat ini sudah lumayan terkoreksi. "Sehingga bisa melakukan pembelian bertahap terutama untuk saham BUMN dan blue chip," ujar Ekky.
Baca Juga: IHSG Capai Titik Terendah dalam 3 Tahun, Cermati Saham Andalan Analis pada Maret 2025
Ekky merekomendasikan saham ANTM, MDKA, BRIS, dan MEDC.
Sedangkan Audi menjagokan saham BBCA, BMRI, dan MYOR.
Lalu untuk jangka pendek, Audi menilai investor dapat trading buy ANTM dan PSAB dengan target harga masing-masing Rp 2.300 dan Rp 350. Lalu speculative buy saham MDKA di harga Rp 1.990 per saham.
Selanjutnya: Ahli Geologi Temukan Salah Satu Deposit Emas Terbesar di Bumi, Ini Lokasinya!
Menarik Dibaca: 5 Dokumenter Penipuan Besar Dunia yang Mencengangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News