Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika dan China masih saja menjadi perhatian pasar. IHSG pun masih belum banyak bergerak hanya turun naik di kisaran 6.100. Apakah Apa yang bisa dilakukan investor? Saham apa yang bisa dipilih? Berikut ini analisis IHSG dari Satriawan Technical Analyst Maybank Kim Eng Securities.
Apa saja perkembangan yang mempengaruhi pasar saham kita?
Dari luar ya memang masih kita melihatnya masih trade war antara China dan Amerika ini main bales-balesan gitu ya, karena walau pun ini indirect impact-nya ke kita, tapi ini memang ada dampaknya. Lalu Fed Rate juga kita masih melihat, di sekarang di 2% lalu ada potensi kenaikan lagi di September atau Oktober jadi 2,25% lalu di Desember Januari itu ya naik lagi jadi sekitar 2,5%. Hal ini membawa dampak jelek untuk equity market.
Kalau di dalam negeri?
Untuk Indonesia GDP kita bagus untuk kuartal ke dua, walaupun cadangan devisa kita terus turun dari sebelumnya US$ 119,8 miliar, per Juli jadi US$ 118,3 miliar ya jadi masih ada tekanan di sana. Di lain sisi juga Rupiah masih belum ngelawan banget gitu katakanlah ya. Ini masih sekitar Rp 14.300 per dolar kemarin sempat jadi Rp 14.500, sekarang bergerak di Rp 14.400-14.300. Saya sih baru melihat ini agak bagus kalau di bawah Rp 14.310 itu ada support-nya di situ. Jadi di bawah itu, baru rupiah akan menguat.
Target untuk IHSG seperti apa?
Kita sudah reli dari Juni akhir sampai kemarin Agustus awal ini itu sudah lumayan bagus. Jadi kalau kita misalnya lihat asing foreign flow itu sudah net buy lagi asingnya, walaupun tipis. Itu sudah positif walaupun year to date masih minus, mungkin kalau di level-level sekarang ada resistan di 6.116 sampai 6.125, di level segitu saya pikir ada potensi untuk koreksi dulu. Itu bawahnya di sekitar di 5.850 sampai 5.750. Nah jika bertahan di level itu kemungkinan indeks bisa naik lagi sampai akhir tahun, normal atau konservatif skenarionya itu 6.364 sekitar 6.300 lalu yang bullish-nya itu bisa ke 6.600 sampai 6.700.
Kalau untuk trading memang, saya jualan dulu sih, jadi keluar dulu dari market kalau untuk yang trading sih. Kalau untuk yang buy agak panjang 3 bulan-6 bulan masih bolehlah untuk hold.
Untuk saham, apa saja yang bisa dipilih?
Saham per saham yang saya masih lihat tuh yang pertama itu ada di mungkin kalau Telkomnya udah KO kemarin ya, saya masih lihat ke EXCL. EXCL kemarin baru break resistan-nya di 3.250 sampai 3.000-an ya, jadi kalau bertahan masih di atas 3.000 atau 2.850, kita masih melihatnya inverted head and shoulder itu polanya, itu targetnya sekitar 3.950.
Lalu yang agak defensif sedikit itu ada di Jasa Marga (JSMR), Jasa Marga setelah turun dalam sekarang agak ngelawan nih, selama masih di atas, 4.750 kita masih melihatnya double bottom targetnya 5.600 untuk Jasa Marga.
Lalu big caps tapi lagi turun itu ada di Unilever (UNVR), jadi kalau misalnya Unilever itu ada di level 43.000 sampai 42.000 bisa buy on weakness lagi, itu kita melihatnya target pertamanya ada di 45.000 sampai 47.000 untuk Unilever-nya. Lalu yang di luar itu kita masih menunggu konfirmasi di Indofood (INDF) di 6.675, break level ini ada potensi untuk naik lagi targetnya di 7.100.
Lalu yang terakhir, Indah Kiat (INKP) sekarang lagi konsolidasi itu ada resistan yang lumayan kuat jangka pendeknya ada di 20.500 break level ini akan reli, kita melihatnya masih potensi ke 25.000 sampai ke 26.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News