kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar masih lesu karena corona, langkah apa lagi yang perlu dilakukan BEI?


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:56 WIB
Pasar masih lesu karena corona, langkah apa lagi yang perlu dilakukan BEI?
ILUSTRASI. Warga melintas di samping layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,20% atau 225,25 poin ke level 4.105,42 pada Kamis (19/3). Penurunan yang terjadi hari ini memperdalam koreksi IHSG yang terjadi sejak awal tahun, menjadi 34,83%. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah berusaha membendung penurunan IHSG agar tidak semakin dalam. Yang terbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan (LKT), laporan tahunan, dan penyelenggaran RUPS hingga dua bulan. 

Baca Juga: IHSG ambrol di tengah ketidakpastian pasar, simak kunci menyusun portofolio saat ini

Pelonggaran ini sebagai upaya penyesuaian dengan kondisi darurat akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia. Status darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona yang ditetapkan pemerintah hingga 29 Mei 2020 dianggap bisa mempengaruhi kemampuan pelaku industri pasar modal dalam menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS), penyusunan dan penyampaian laporan keuangan serta laporan tahunan. 

Untuk meredam penurunan yang lebih dalam, sebelumnya OJK dan BEI telah meniadakan transaksi saham kosong, menerapkan trading halt, auto reject asimetris, dan pembelian kembali (buyback) saham tanpa melalui RUPS telebih dahulu. 

Melihat langkah-langkah tersebut, Head of Business Development Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh OJK dan BEI sudah tepat di tengah kondisi saat ini. 

"Kepanikan investor sangat luar biasa menghadapi corona virus yang telah melumpuhkan ekonomi berbagai negara dan saat ini telah melanda Indonesia," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/3). 

Melihat kondisi kepanikan ini, Bernadus juga tidak menyarankan bursa ditutup mengikuti langkah Filipina. Sebab, hal tersebut akan semakin memicu kepanikan. Apalagi, melihat setelah perdagangan ditutup bursa Filipina langsung turun hingga 24,29% di pembukaannya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×