kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar masih hati-hati, penawaran lelang sukuk pekan ini diperkirakan Rp 18 triliun


Minggu, 04 April 2021 / 14:57 WIB
Pasar masih hati-hati, penawaran lelang sukuk pekan ini diperkirakan Rp 18 triliun
ILUSTRASI. Rencana lelang Sukuk (6/4) diprediksi masih sepi peminat


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (6/4). Pada lelang Sukuk kali ini, pemerintah mematok target indikatif sebesar Rp 10 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyatakan, penawaran yang masuk pada lelang tersebut masih akan belum membaik. Asal tahu saja, sepanjang kuartal I-2021, jumlah penawaran yang masuk pada lelang SBSN terus mengalami penurunan dari awal tahun.

Pada lelang Sukuk terakhir yang dilaksanakan Selasa (23/4), jumlah penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 17,4 triliun. Jumlah dana yang diserap pemerintah pun cuma Rp 6,4 triliun. 

Alhasil, pemerintah memutuskan membuka lelang SBSN tambahan dan menyerap lagi Rp 5,6 triliun agar target indikatif dapat terpenuhi.

“Pasar saat ini masih sangat berhati-hati kondisinya, pergerakan yield US Treasury masih akan jadi sentimen utama pada lelang ke depan. Jika ternyata yield US Treasury kembali naik pada beberapa hari ini, maka yield obligasi kita akan kembali tertekan dan membuat lelang kurang kondusif,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Jumat (2/4).

Sentimen global ini dinilai turut akan mempengaruhi sikap investor domestik dalam mengikuti lelang Sukuk di pekan ini. Dengan sikap investor domestik yang berhati-hati, Ramdhan meyakini permintaan pada lelang masih akan rendah.

Baca Juga: Ini faktor yang jadi penentu ramainya lelang Sukuk pada Selasa (6/4)

Ia memproyeksikan, jumlah penawaran yang masuk hanya dalam kisaran Rp 18 triliun – Rp 20 triliun. Lebih lanjut, Ramdhan memperkirakan para peserta akan meminta yield yang lebih tinggi dengan kondisi belakangan ini.

“Pemerintah masih punya bargaining power yang baik, sehingga sekalipun kebutuhan dana sebenarnya besar, (pemerintah) tidak akan sembarangan menuruti permintaan yield tinggi dari peserta. Ini berpotensi membuat pemerintah kembali mengadakan lelang greenshoe option pada keesokan harinya,” jelas dia. 

Ramdhan meyakini, langkah ini tidak hanya menunjukkan posisi pemerintah, namun sekaligus sebagai upaya menjaga yield di pasar primer dan sekunder tetap seimbang. 

Sementara untuk seri yang akan paling diburu pada lelang SBSN Selasa (6/4), Ramdhan memperkirakan jumlah peminat cenderung merata. Menurutnya, kondisi saat ini membuat masing-masing tenor punya market share-nya masing-masing.

“Seri pendek-menengah akan jadi incaran investor dari kelompok perbankan untuk mencari seri dengan volatilitas rendah. Sementara seri menengah-panjang akan jadi incaran kelompok dana pension dan asuransi yang ingin mengoptimalkan yield,” pungkas Ramdhan.

Selanjutnya: Pemerintah akan lelang 6 seri sukuk dengan target Rp 10 triliun pada Selasa (6/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×