Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Iklim politik yang sempat memanas di tahun ini membuat penerbitan obligasi meredup. Meskipun pasar modal mulai membaik di semester kedua 2014, jumlah emisi obligasi di tahun ini akan turun dibandingkan dengan tahun lalu. Alhasil, bisnis perusahaan pemeringkat juga ikut sepi.
Ronald T. Andi Kasim, Presiden Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia mengatakan, lesunya pasar obligasi lantaran calon penerbit masih menunggu dan memantau kondisi ekonomi. "Mereka masih melihat kira-kira seperti apa kondisi tahun depan dengan kabinet yang baru ini," ujar Ronald.
Sepanjang tahun lalu, Pefindo mendapatkan mandat untuk memeringkat 54 perusahaan dengan nilai emisi Rp 62,685 triliun. Per awal November ini, jumlah mandat yang diterima oleh Pefindo baru Rp 40,05 triliun dari 38 perusahaan. Selain itu juga, Pefindo masih mempunyai mandat dari 14 perusahaan yang belum terbit dengan nilai emisi Rp 9,4 triliun. "Memang tahun ini belum sebagus tahun lalu, tetapi trennya sudah mulai naik," jelas Ronald.
Setali tiga uang, bisnis pemeringkat Fitch Rating juga tak begitu bagus. Di tahun lalu, Fitch berhasil mendapatkan mandat dari 45 perusahaan dengan nilai emisi mencapai Rp 57,483 triliun. Fitch memperkirakan, nilai obligasi yang diperingkat oleh Fitch Rating tak lebih dari Rp 40 triliun pada tahun ini.
"Ini terutama disebabkan oleh suku bunga yang tinggi ditambah proses politik kemarin," ungkap Baradita Katoppo, Direktur Fitch Rating.
Di kuartal III tahun ini, Fitch Rating mengantongi mandat dengan nilai emisi Rp 31 triliun dari 11 perusahaan. Baradita menyebutkan, hingga akhir tahun ini masih ada lima perusahaan yang akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 7,47 triliun.
Tahun depan
Walaupun bisnis pemeringkatan tak semenarik tahun lalu, Baradita mengatakan, pihaknya berhasil menaikkan pangsa pasar. Tahun lalu, Fitch Rating mencuil pasar sebesar 32%. Di tahun ini, market share Fitch Rating mencapai 49%.
Pada tahun depan, Baradita masih menaruh keyakinan bahwa pasar obligasi akan membaik. Ia mengatakan, Fitch Rating membidik nilai emisi obligasi lebih dari Rp 50 triliun di tahun 2015. "Karena emiten sudah terbiasa dengan suku bunga begini," imbuh Baradita.
Ronald juga mengamini kegiatan pemeringkatan akan marak di masa depan. Apalagi, Bank Indonesia juga akan mewajibkan para perusahaan untuk memperoleh rating demi mendapatkan pinjaman luar negeri. "Anak usaha kami juga diharapkan dapat menyumbang pendapatan dalam dua hingga tiga tahun mendatang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News