Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar kripto sepanjang kuartal pertama 2022 cenderung berkonsolidasi. Berbagai sentimen negatif seperti ekspektasi kenaikan suku bunga, inflasi yang tinggi, hingga konflik Rusia-Ukraina telah membatasi pergerakan harga berbagai aset kripto.
Di saat yang bersamaan, minim sentimen positif yang bisa mengangkat harga aset kripto sejauh ini. Bitcoin, sebagai aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, terpantau cenderung bergerak di kisaran US$ 34.000 per BTC hingga US$ 45.000 per BTC.
CEO Triv Gabriel Rey mengakui bahwa kondisi pasar kripto saat ini memang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski dihantam berbagai sentimen negatif seperti ekspektasi kenaikan suku bunga, inflasi, hingga konflik Rusia-Ukraina, namun pergerakan Bitcoin tidak berada dalam tren bearish. Setiap terjadi koreksi, akan diiringi dengan penguatan di kemudian hari.
Baca Juga: Aset Kripto Masih Konsolidasi, Stacking Kripto Jadi Cara Ampuh Cari Cuan
“Kalau pada periode bearish di 2015 dan 2017, ketika harga turun, volume transaksi Bitcoin turun drastis. Hal tersebut tidak terjadi saat ini di mana ketika harga turun, volume transaksi masih cenderung stabil,” ujar Gabriel kepada Kontan.co.id, Jumat (18/3).
Menurut Gabriel, ini menandakan industri kripto sudah jauh lebih dewasa dan tidak lagi jadi tren musiman. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak token yang memiliki fitur stacking sehingga memungkinkan investor untuk tetap menahan kepemilikan token mereka.
Ia berkaca dari yang terjadi di Triv, walaupun harga kripto berguguran, dari sisi frekuensi trading masih terhitung stabil. Walaupun ia tak memungkiri secara nilai memang ada penurunan dibanding periode bull run pada tahun lalu. Menurutnya, penurunan nilai transaksi juga tidak terlepas dari harga kripto yang turun.
Baca Juga: Menerka Arah Pasar Kripto Pasca Keputusan The Fed Menaikkan Suku Bunga
“Jadi secara frekuensi sebenarnya masih stabil walaupun kondisi pasar seperti saat ini. Di Triv secara nominal, untuk saat ini masih di atas Rp 100 juta per harinya,” imbuh Gabriel
Terkait potensi kehadiran bursa aset kripto pada akhir Maret mendatang, ia menilai kehadiran bursa tersebut tidak akan banyak mendongkrak nilai transaksi para investor. Menurutnya, bursa kripto bersifat membantu para pedagang kripto untuk mencatatkan transaksi harian.
Namun, untuk nilai transaksi para investor, akan kembali sepenuhnya dipengaruhi oleh usaha para pedagang kripto untuk menambah jumlah investor atau meningkatkan nilai transaksinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News