Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Dalam kondisi seperti ini, Praska menyarankan portofolio investasi dengan porsi sebagai berikut. Instrumen pasar uang sebesar 20%, Obligasi (SBN tenor pendek-menengah dan korporasi minimal rating A) sebesar 50%, dan saham sebesar 30%.
Kemudian, sepanjang semester II-2023, IHSG diperkirakan mulai pulih seiring ekspektasi pemulihan ekonomi kembali terjadi di 2024.
Di sisi lain, ada efek momentum pemilihan umum (pemilu), dimana program-program calon presiden dan wakil presiden diperkirakan mulai terlihat di sepanjang semester II-2023.
Baca Juga: OJK Memperketat Penempatan Investasi Industri Asuransi ke Perusahaan Afiliasi
Ada juga peluang penyesuaian kebijakan moneter yang lebih longgar dari suku bunga, karena melihat laju inflasi yang diproyeksi mulai semakin landai.
Pertimbangan yang wajib dilakukan investor tahun 2023 yakni strategi yang konservatif ke moderat di sepanjang semester I-2023 serta fokus pada sektor-sektor emiten yang masih memiliki pertumbuhan di era kebijakan moneter ketat dan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi domestik.
Kemudian menerapkan market timing berdasarkan tren harga dan kondisi ekonomi saat berinvestasi untuk mengantisipasi fluktuasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News