Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ciamik berhasil dicatatkan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sepanjang Sembilan bulan pertama 2021. Emiten pertambangan batubara ini mencatatkan laba periode berjalan sebesar US$ 465 juta. Jumlah tersebut melesat 286% year-on-year (yoy) dari laba periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 121 juta.
Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, melesatnya laba bersih ADRO didukung oleh harga batubara yang tinggi. Hal ini tercermin dari kenaikan harga jual rerata atau average selling price (ASP).
ASP Adaro Energy naik sebesar 17,9% secara kuartalan menjadi US$ 74,6 per ton di kuartal III-2021 dan naik 42,0% secara tahunan pada sembilan bulan pertama 2021 menjadi US$ 63,6 per ton.
Dari sisi topline, emiten yang dinahkodai Garibaldi Boy Thohir ini membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 31% yoy menjadi US$ 2,57 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2021.
Baca Juga: Terus perkuat ekosistem digital, begini rekomedasi saham EMTK
Pendapatan ADRO berada dalam ekspektasi yang dipasang BRIDanareksa Sekuritas yang mencerminkan 72% dari proyeksi. Sedangkan laba bersih berada di atas ekspektasi mewakili 84%.
Stefanus memperkirakan kinerja mentereng ADRO akan berlanjut di kuartal keempat. Sebab, harga batubara yang kuat diperkirakan akan meningkatkan laba bersih di kuartal ini. “ Hal ini akan tercermin dalam ASP pada periode ini, karena ada jeda 3 bulan antara ASP ADRO dan harga batubara global,” tulis Stefanus dalam riset, Rabu (1/12).
Pada tahun ini, ADRO diproyeksikan meraup pendapatan hingga US$ 3,54 miliar dengan laba bersih senilai US$ 501 juta.
BRIDanareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi dengan target harga Rp2.400. Harga batubara yang solid belakangan ini bisa membantu ADRO membukukan laba bersih yang solid di kuartal keempat. Namun, risiko utama rekomendasi ini adalah terjadinya koreksi harga batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News