kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar Diselimuti Kekhawatiran, Rupiah Melemah 0,24% Dalam Sepekan


Jumat, 08 Juli 2022 / 18:37 WIB
Pasar Diselimuti Kekhawatiran, Rupiah Melemah 0,24% Dalam Sepekan
ILUSTRASI. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.979 per dolar AS atau terapresiasi 0,15%.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Jumat (8/7), rupiah berhasil menguat. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.979 per dolar Amerika Serikat (AS) atau terapresiasi 0,15%. Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah di pasar spot mencatatkan pelemahan sebesar 0,24%.

Hal yang serupa juga dialami rupiah di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Kurs rupiah Jisdor menguat tipis 0,03% ke Rp 14.981 per dolar AS. Walau begitu, dalam sepekan rupiah justru melemah  0,17%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, penguatan rupiah hari ini didorong oleh penguatan risk-appetite dari investor. Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah Tiongkok mempertimbangkan pemberian stimulus untuk pembiayaan infrastruktur. 

“Penguatan rupiah juga didukung oleh proyeksi dari inflasi AS yang mulai turun sejalan dengan melonggarnya pasar tenaga kerja di AS,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (8/7).

Baca Juga: Faktor Eksternal Jadi Pemberat IHSG pada Pekan Ini

Hanya saja, dalam sepekan terakhir, kondisi pasar justru masih diselimuti oleh kekhawatiran investor. Josua menyebut kekhawatiran terkait dengan interest rate differential yang semakin mengecil akibat kebijakan hawkish dari The Fed. Tak pelak, pada periode tersebut, rupiah mencatatkan pelemahan.

Sementara pada pekan depan, dia melihat pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh rilis data ketenagakerjaan AS yang dirilis nanti malam. Rupiah juga dipengaruhi oleh rilis data inflasi pekan depan, yang bisa jadi pertimbangan seberapa besar tanda dari resesi AS dan efektivitas kebijakan moneter Fed pada inflasi. 

“Rupiah diperkirakan masih cenderung bergerak menguat atau melemah terbatas di kisaran Rp 14.900-Rp 15.050 per dolar AS,” pungkas Josua.

Baca Juga: Rupiah Mendapat Tenaga dari Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×