Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
Sutopo menilai lockdown yang dilakukan oleh pemerintah Italia akan berdampak buruk terhadap EUR/GBP ke depan. Meski, hal yang sama juga akan terjadi di Inggris mengingat wabah virus corona yang mulai masuk.
Di sisi lain, pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melarang semua penerbangan dari Eropa kecuali apotek dan toko makanan dinilai Sutopo akan menimbulkan gangguan baru pada ekonomi global.
Kekecewaan pelaku pasar terhadap kurangnya rencana Trump dalam melawan Pantogen menyebabkan pelaku pasar cenderung bertaruh pada kelonggaran agresif lebih lanjut oleh The Federal Reserve.
Baca Juga: Inggris memangkas bunga, poundsterling berpeluang melemah terhadap euro
Sementara, efek dari masuknya wabah virus corona ke daratan Eropa juga berujung pada pembatalan negosiasi dagang antara Uni Eropa dan Inggris. Sutopo melihat dampak dari batalnya negosiasi dagang itu membuat posisi pound sterling dalam tekanan yang cukup panjang.
“Apalagi, nilai euro yang cenderung terapresiasi terhadap sebagian mata uang major lainnya,” kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, dari segi teknikal, tren EUR/GBP menunjukkan penerusan ke arah bullish. Namun, tren itu sedikit terbebani menyusul langkah BoE yang memangkas suku bunga. Terlebih, harga yang masih di atas rata-rata pergerakan Moving Average 50, 120 dan 200.
Baca Juga: Poundsterling berpotensi melanjutkan pelemahan hingga akhir pekan
Indikator RSI juga di atas level 73 dengan kategori overbought pekan ini. Sementara, indikator MACD masih berada di zona beli dengan resistance 0,8925 dengan kemungkinan mencapai level psikologis yang berfungsi sekaligus sebagai resistance di angka 0,9000. Melihat kondisi itu, Sutopo merekomendasikan untuk buy dengan kisaran harga 0,8825 – 0,8750.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News