kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.331   32,00   0,20%
  • IDX 7.130   -25,53   -0,36%
  • KOMPAS100 1.038   -5,25   -0,50%
  • LQ45 794   -6,34   -0,79%
  • ISSI 232   -0,21   -0,09%
  • IDX30 413   -1,73   -0,42%
  • IDXHIDIV20 484   -1,35   -0,28%
  • IDX80 116   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 120   0,16   0,13%
  • IDXQ30 133   -0,54   -0,41%

Pasang Target Konservatif, Simak Rekomendasi Saham Ciputra (CTRA) Berikut


Rabu, 18 Juni 2025 / 06:55 WIB
Pasang Target Konservatif, Simak Rekomendasi Saham Ciputra (CTRA) Berikut
ILUSTRASI. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih konservatif di tengah tantangan industri properti di tahun 2025. Per kuartal I 2025, CTRA mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 3,15 triliun (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih konservatif di tengah tantangan industri properti di tahun 2025.

Per kuartal I 2025, CTRA mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 3,15 triliun.Jumlah tersebut sudah mencapai 29% dari target marketing sales perseroan di tahun 2025.

Head of Investor Relations CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan, target marketing sales perseroan konservatif, yaitu sebesar Rp 11 triliun di tahun 2025.

“Ini sama dengan capaian marketing sales kami di tahun 2024,” ujarnya dalam Public Expose CTRA Buku Tahun 2024, Selasa (17/6).

Berdasarkan jenis proyek, sebesar Rp 2,19 triliun berasal dari proyek kerjasama operasi dan Rp 1,12 triliun berasal dari proyek sendiri.

Sepanjang kuartal I, ada empat launching baru, yaitu, proyek CitraGarden Bintaro - Klaster Calamus yang menyumbang marketing sales Rp 358 miliar dengan 184 unit terjual dan CitraGarden Serpong - Klaster Gavius Garden House yang menyumbang Rp 103 miliar dengan 67 unit terjual.

Lalu, proyek CitraLand Surabaya - Klaster Dempsey Hill Tahap 2 berkontribusi Rp 75 miliar ke marketing sales dengan 26 unit terjual dan proyek lainnya menyumbang Rp 183 miliar dengan 108 unit terjual.

Baca Juga: Begini Tanggapan CTRA Soal Proyek Rumah Subsidi Mini 18 Meter Persegi

Dilihat dari produk, aset rumah dan kavling tanah menyumbang 91% ke marketing sales kuartal I 2025. Lalu, aset ruko menyumbang 7%, apartemen 2%, dan kantor 1%.

Dari cara pembayaran, sebesar 72% menggunakan KPR, 19% dengan kas, dan 9% dengan tunai bertahap. Lalu, unit dengan harga Rp 2- Rp 5 miliar menyumbang paling banyak ke marketing sales kuartal I 2025, yaitu 44%.

Meskipun begitu, marketing sales kuartal I 2025 turun 5% dari raihan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,32 triliun. 

“Ini karena ada rilis proyek baru di tahun lalu dan kuartal I 2025 yang bersamaan dengan bulan Ramadan,” ungkapnya.

Menurut Aditya, ada dua tantangan utama yang dihadapi CTRA di tahun 2025. Pertama, dari segi suku bunga KPR. 

Dengan cara pembayaran KPR yang mencapai 72% per kuartal I 2025, artinya ada ketergantungan agar penjualan via KPR ini bisa semakin meningkat lagi ke depan.

Namun, jika melihat situasi likuiditas di perbankan hari ini, loan to deposit ratio sudah sangat tinggi, yang mana secara agregat lebih dari 90%.

“Sehingga beberapa bank tidak memiliki lagi ruang untuk menurunkan suku bunga KPR,” ungkapnya.

Menurut Aditya, per Juni 2025, beberapa bank besar justru meningkatkan suku bunga KPR walaupun tidak dalam nominal yang besar. Misalnya, Bank BCA yang meningkatkan suku bunga 25-40 basis poin di bulan Februari dan kembali meningkatkannya sebesar 37 basis poin di bulan Juni.

Kalau diakumulasikan, ini bisa memiliki dampak yang cukup terasa bagi konsumen. Sehingga, jika 72% dari pembeli CTRA menggunakan KPR dan suku bunganya terus naik, dampak terhadap marketing sales nanti akan terasa. 

“Itu adalah alasan pertama kenapa kita menargetkan sesuatu target yang lebih konservatif dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.

Tantangan kedua, CTRA tengah mencari proyek baru. Namun, sejauh ini perseroan tidak melihat ada proyek baru yang dapat selesai ditandatangani dan bisa berkontribusi ke presales pada tahun 2025. 

Baca Juga: Ciputra (CTRA) Catat Marketing Sales Rp 3,15 Triliun per Kuartal I 2025

Sebenarnya, CTRA tengah menjalani lima negosiasi proyek joint operation (JO). Namun, secara waktu, kemungkinan besar kelima proyek tersebut tidak akan selesai di tahun 2025.

“Sehingga, tahun ini kami hanya bisa bergantung kepada proyek-proyek eksisting,” paparnya.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menyatakan, sektor properti masih menghadapi tantangan berupa lemahnya daya beli masyarakat dan tingginya suku bunga Bank Indonesia (BI).

“Kinerja marketing sales emiten berbasis properti juga masih belum memenuhi ekspektasi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (17/5).

Meskipun begitu, kinerja CTRA bisa terbantu dari insentif PPN DTP yang diharapkan bisa terus diperpanjang hingga akhir tahun 2025.

Kuartal I lalu, sebesar Rp 1,4 triliun marketing sales CTRA berasal dari PPN DTP. Sementara, sebesar Rp 1,75 triliun dari penjualan reguler. 

Mau tidak mau, CTRA harus memaksimalkan jumlah stok aset hunian yang akan dibangun lantaran insentif PPN DTP baru bisa diaplikasikan ke unit yang sudah jadi dan siap serah terima.

“Harapan suku bunga KPR bisa turun juga masih ada, karena BI sudah menurunkan suku bunganya pada bulan Mei,” ungkapnya.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, mengatakan, CTRA masih memiliki prospek yang baik di 2025 dengan permintaan properti residensial yang relatif masih tinggi. Selain itu, potensi suku bunga acuan turun ke

 

depannya yang bisa membantu pembiayaan juga. 

Saham CTRA juga masih relatif undervalued dengan price to earning (PER) di level 6,95x. Indy pun merekomendasikan beli untuk CTRA dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham CTRA ada di level support Rp 955 per saham dan resistance Rp 1.010 per saham. Herditya pun merekomendasikan buy if break untuk CTRA dengan target harga Rp 1.040 - Rp 1.090 per saham.

Selanjutnya: United Tractors (UNTR) Menambah Kepemilikan Saham di Supreme Energy

Menarik Dibaca: Nyeri Sendi Akibat Asam Urat Tinggi Mereda, Ini 7 Camilan yang Aman untuk Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×