Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para taipan pemilik perusahaan ramai-ramai melakukan aksi beli saham di perusahaannya masing-masing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah investor ritel perlu mengikuti langkah beli saham tersebut?
Jika ingin ikut aksi beli saham tersebut, simak rekomendasi saham yang diprediksi memiliki prospek cerah berikut.
Sejumlah pengendali ramai menggelar aksi borong saham emiten yang dimilikinya. Sebagian berhasil membawa angin segar yang memompa laju pergerakan saham, sekaligus mendulang cuan.
Salah satunya dilakukan oleh Prajogo Pangestu yang memborong saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Terjadi dalam dua periode transaksi, Prajogo membeli 10,52 juta saham BRPT dengan harga rata-rata Rp 831 per saham. Kemudian Prajogo menambah 1,28 juta saham BRPT pada rata-rata harga Rp 1.037 per saham.
Dengan investasi langsung itu, Prajogo semakin mantap menggenggam 66,72 miliar atau 71,17% saham BRPT. Adapun, dalam sebulan terakhir saham BRPT telah melaju kencang hingga sempat menyentuh Rp 1.200. Hingga akhir pekan lalu, Jumat (8/9) saham BRPT bertengger di posisi Rp 1.140 per saham.
Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga diborong oleh sang pengendali, yakni PT Arthakencana Rayatama dan Soegiarto Adikoesoemo. Dalam aksi yang juga dilakukan pada bulan Agustus ini, Arthakencana menambah 17,39 juta dan 6,32 juta saham AKRA.
Harga rata-rata pembelian Arthakencana masing-masing di Rp 1.276,46 dan 1.294,62 per saham. Sedangkan Soegiarto yang menjabat Presiden Komisaris AKRA membeli 18,19 juta saham pada harga rata-rata 1.325,48 per saham. Kini, harga AKRA berada di level Rp 1.445 per saham.
Baca Juga: Target IHSG Dipangkas Akibat Peningkatan Risiko
Selain itu, ada PT Dwi Satrya Utama yang melakukan pembelian kembali dengan cara transaksi repo terhadap saham PT Berlina Tbk (BRNA). Dwi Satrya membeli sebanyak 104,65 miliar saham BRNA dengan harga Rp 1.015 per saham.
Selanjutnya, PT Jinsheng Mining yang memborong saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT). Jinsheng menambah 40 juta saham, yang menjadikan porsi kepemilikannya bertambah 0,71% menjadi 60,47% saham di DKFT.
Transaksi serupa menghampiri PT Natura City Development Tbk (CITY). PT Sakti Generasi Perdana (SGP) menggelar transaksi untuk kepemilikan saham langsung sebesar 20,63% di CITY. Mengokohkan posisi SGP yang sebelumnya memiliki saham tidak langsung atas CITY melalui PT Sentul City Tbk (BKSL) sebanyak 15,04%.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menyoroti, penambahan porsi kepemilikan oleh para pengendali identik dengan bertambahnya keyakinan dari para pemegang saham mayoritas atau pemilik emiten tersebut. Sekaligus bisa juga didorong oleh posisi harga saham yang tergolong masih undervalued.
"Sehingga pengendali tersebut makin yakin menambah porsi kepemilikan. Selain faktor trust, dengan penambahan kepemilikan langsung bisa juga untuk keperluan dari sisi portofolio investasi mereka," ungkap Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (10/9).
Jika ingin mengikuti langkah para taipan, Nico melihat ada satu saham yang memiliki prospek bagus. Saham tersebut adalah BRPT.
Menurut Nico, saham BRPT masih punya momentum. Nico rekomendasi beli saham BRPT dengan target harga terdekat di Rp 1.215 per saham.
Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana turut menyarankan koleksi saham BRPT dengan strategi BoW. Cermati support di Rp 1.055 dan resistance di Rp 1.225. Jika mampu tembus resistance itu, saham BRPT berpeluang melaju ke level Rp 1.250 - Rp 1.300.
Namun investor perlu juga mempertimbangkan valuasi harga saham BRPT. Data RTI mencatat, valuasi saham BRPT cukup mahal dengan PER 116,72 dan rasio PBV 4,44.
Itulah rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini, Senin 11 September 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News