kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Papan akselerasi ampuh menggaet UKM dan startup untuk IPO


Jumat, 06 Desember 2019 / 03:00 WIB
Papan akselerasi ampuh menggaet UKM dan startup untuk IPO


Reporter: Akhmad Suryahadi, Annisa Fadila | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengembangkan papan akselerasi guna mengakomodasi usaha kecil menengah (UKM) hingga perusahaan rintisan (startup). Nantinya, perusahaan yang bisa dicatat di papan akselerasi adalah perusahaan yang memiliki aset di bawah Rp 250 miliar.

Kemudahan lainnya adalah BEI tidak mewajibkan calon emiten untuk memiliki net tangible asset (NTA) minimal Rp 5 miliar. Kepala Divisi Inkubasi Bisnis BEI Irmawati Amran mengatakan, keberadaan papan akselerasi ini diharapkan dapat membuka pintu masuk bagi UKM dan startup untuk meraup pendanaan dari pasar modal.

Sebab, ia menilai selama ini UKM dan startup kebanyakan mencari pendanaan lewat perbankan. “Dengan adanya papan akselerasi mereka bisa mendapat pendanaan di pasar modal dan menjual sebagian sahamnya,” ujar Irma, Kamis (5/12).

Baca Juga: Rawan jadi saham gorengan, begini skema perlindungan investor di papan akselerasi

Analis menilai, langkah BEI mengembangkan papan akselerasi guna memuluskan jalan UKM dan startup untuk go public sudah tepat. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, calon emiten yang memiliki aset kecil pun bisa mendapatkan pendanaan di pasar modal.

Selain itu, melantainya UKM dan startup di bursa saham dapat mendorong good corporate governance (GCG) perusahaan tersebut menjadi lebih baik dan konsisten. “Sebab kalau misalkan perusahaan itu tetap menjadi tertutup, kita tidak bisa tahu bagaimana kinerja perusahaan tersebut,” ujar Nafan, Kamis (5/12).

Lebih lanjut, Nafan menilai langkah BEI dalam mengembangkan papan akselerasi juga turut membantu pemerintah dalam mengembangkan UKM nasional. Sehingga nantinya UKM dan startup mampu berkontribusi lebih kepada perekonomian negara.

Baca Juga: Papan akselerasi BEI membidik investor dengan orientasi jangka panjang

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan menilai, keberadaan papan akselerasi ini memudahkan investor untuk mencermati mana saja perusahaan yang masih tergolong UKM dan perusahaan rintisan.

Sebab, Alfred menilai UKM dan perusahaan rintisan lebih berisiko terhadap dinamika perekonomian dibandingkan perusahaan yang sudah besar (mature). Dia mencontohkan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang dinilai sudah cukup kebal sekalipun terkena krisis ekonomi. “Karena ukuran perusahaannya kecil, maka risiko fluktuasi bisnisnya cukup besar,” lanjut Alfred.

Baca Juga: Sebanyak 69 perusahaan masuk inkubator BEI, siap IPO di papan akselerasi?

Sementara itu, Analis Royal Investium Sekuritas Wijen Ponthus mengatakan, perlu adanya aturan khusus dan ketegasan dari pihak BEI untuk mencegah terjadinya praktik goreng-menggoreng saham di papan akselerasi. Salah satunya adalah dengan membatasi pergerakan saham per hari agar tidak volatile.

“Sebenarnya ada banyak cara untuk mencegah spekulasi di pasar modal Indonesia,” ujar Ponthus ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (5/12). Dia berharap agar BEI melakukan seleksi ketat dan tidak asal memilih perusahaan yang akan IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×