Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Wall Street ditutup melemah pada perdagangan kemarin, dimana investor masih menunggu akan data makro ekonomi yang dirilis pekan ini serta tren melemahnya dollar Amerika Serikat (AS).
Panin Sekuritas dalam risetnya yang diterima KONTAN pagi ini mengatakan, isu pelemahan dollar AS terhadap mata uang lain akan menjadi fokus pasar untuk jangka pendek. Dollar AS melemah sekitar 1,5% terhadap mata uang utama lainnya. Hal tersebut dipicu oleh pernyataan The Fed pekan lalu terkait timing kenaikan suku bunga acuan Fed Rate.
Harga komoditas merangkak naik. Crude oil naik US$0,88 ke US$47,45/barel. Dampak melemahnya USD terhadap naiknya harga crude oil menutup berita dari Saudi Arabia yang menyatakan akan memproduksi sekitar 10juta barel/hari atau mendekati level tertinggi. Dow Jones ditutup -0,06%, S&P500 -0,17%, dan Nasdaq -0,31%.
Dari Eropa, sebagian bursa Eropa melemah, menjelang pertemuan antara PM Yunani, Alexis Tsipras, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk membahas masalah hutang Yunani dengan kreditor lainnya, termasuk Jerman. Bursa regional Asia, dibuka melemah pada pagi ini mengikuti pelemahan yang terjadi di Wall Street. EIDO -0,18% (23/03), IDOA 0,0%, DowFut +9, IDR 13.003/USD.
Hari ini Panin Sekuritas memproyeksikan indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Kisaran support-resistance 5.400-5.455. Saham-saham yang patut diperhitungkan hari ini antara lain, BMRI, PWON, ERAA, PNBN, AKRA, BISI, EXCL, dan MTDL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News