Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli
Naiknya proyeksi harga batubara ini dinilai karena peningkatan signifikan batubara pada akhir September hingga awal Oktober yang sudah mencapai US$ 242 per ton atau meningkat 33,3%.
Selain itu, sentimen krisis energi di China dan India yang berkelanjutan, dan musim dingin pada bulan Desember hingga Februari yang dapat meningkatkan kembali permintaan akan batubara.
Berdasarkan hal ini, Timothy memproyeksikan laba bersih PTBA pada tahun 2021 meningkat menjadi Rp 7,3 triliun yang sebelumnya diestimasikan di level Rp 3,2 triliun.
Baca Juga: Harga saham ADRO & PTBA kompak melemah di sesi pertama bursa Jumat (22/10)
Ia juga mempertahankan pandangan positif untuk PTBA di tahun ini, yang didorong oleh potensi peningkatan produksi perusahaan di semester II/2021, seiring dengan cuaca yang lebih mendukung untuk mengejar target produksi tahunan di 30 juta ton.
Lalu, peningkatan harga batubara Newcastle juga turut serta meningkatkan ASP perseroan pada semester II/2021. Ia mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp3.600 per saham mengimplikasikan PB 1,85x di tahun 2022, berdasarkan metode valuasi mean PB band 5 tahun.
Selanjutnya: Asing catat net buy Rp 384 miliar, saham-saham ini banyak diburu pada sesi I
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
