kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Panin Sekuritas: Hexindo bisa menggunakan strategi selain menaikkan harga


Selasa, 07 Agustus 2018 / 13:22 WIB
Panin Sekuritas: Hexindo bisa menggunakan strategi selain menaikkan harga
ILUSTRASI. Hexindo


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berpengaruh bagi bisnis emiten alat berat. Salah satunya PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) sebab sejumlah komponen masih dipasok melalui impor.

Maka, HEXA menaikkan harga jual produknya untuk mengatasi pelemahan rupiah. "Mulai 1 Juni yang lalu kami sudah menyesuaikan harga, kami naikkan sekitar 5%," kata Director Chief Marketing Officer HEXA, Djonggi Gultom, Jumat (21/7) lalu.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto punya pendapat lain. Dia mengatakan bahwa HEXA tidak perlu menaikkan harga produknya. 

"Jika kenaikan harganya tinggi dan memberatkan konsumen, tentunya strategi ini tidak bagus. Selain itu, menaikkan harga jual produk untuk menghadapi pelemahan rupiah terkesan seperti tergesa-gesa, sebab saya pribadi melihat pelemahan rupiah mulai terbatas," kata William, Selasa (7/8).

Nilai tukar rupiah melemah 0,01% ke angka Rp 14.480 per dollar AS pada hari ini (7/8) pukul 10.30 WIB.

William juga bilang pangsa pasar pasti terganggu dengan tingkat kenaikan harga produk tersebut. Ia menyarankan agar HEXA mencari alternatif lain agar dapat mengurangi beban kurs seperti mengurangi impor atau aksi korporasi lainnya yang berhubungan dengan mata uang dollar AS di tengah pelemahan rupiah ini.

"Komponen yang dipasok dalam negeri pasti ada, hanya saja mungkin kualitasnya berbeda. Strategi memperbaiki alat-alat lama milik pelanggan juga bisa diterapkan secara efektif untuk mengurangi beban kebutuhan untuk pertambangan dan pembangunan," imbuh William.

Selain itu, William menambahkan bahwa angka penjualan alat-alat berat masih akan meningkat. "Saya lihat kebutuhan excavator masih cukup besar tahun ini untuk proyek infranstruktur dan pertambangan," tambahnya.

Dari sisi saham, William bilang prospek saham HEXA masih sideways sehingga belum terlalu menarik. Investor yang ingin membeli saham HEXA sebaiknya menyiapkan diri untuk jangka panjang.

"Sahamnya dapat dibeli di level Rp 3.200 per saham yang merupakan support secara teknikal. Sedangkan target harganya hingga akhir tahun ada di range Rp 3.600 hingga Rp 4.000 per saham," tandasnya.

Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, harga saham HEXA menguat 0,31% ke Rp 3.230 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×