Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi kinerja, SMGR tetap melanjutkan strategi yang diterapkan di tahun 2018 lalu. Yakni fokus pada efisiensi internal Semen Indonesia Group. Khususnya di bagian supply chain, produksi, maintenance, marketing dan unit support.
"Pembenahan juga ada di bagian procurement. Diharapkan kami bisa menekan biaya-biaya," katanya. Sedangkan untuk target kinerja tahun ini, Agung belum bisa menjawab. Sebab dari sisi produksi tahun 2018 belum selesai direkapitulasi.
Akusisi Saham Holcim
Adapun untuk dampak akuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), SMGR menargetkan closing deal atas transaksi akuisisi 80,6% saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan selesai pada akhir Januari 2019 sampai awal Februari 2019.
Sebelumnya, SMGR mengumumkan telah menandatangani pengikatan jual beli bersyarat untuk mengakuisisi saham mayoritas SMCB yang sebesar 6,17 miliar saham atau senilai US$ 917 juta pada 13 November 2018. Proses akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIB) anak usaha SMGR.
"Saat ini kami dalam tahap penuntasan dari sisi administrasi. Bila sudah selesai dampaknya dari sisi kinerja akan tercermin di laporan keuangan tahun 2019," katanya.