kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi menekan kinerja Ciputra Development (CTRA), ini rekomendasi dari analis


Senin, 03 Agustus 2020 / 20:39 WIB
Pandemi menekan kinerja Ciputra Development (CTRA), ini rekomendasi dari analis
ILUSTRASI. Mal Ciputra Tangerang. Pendapatan Ciputra Development (CTRA) menurun 10,83% secara tahunan menjadi Rp 2,80 triliun di semester I 2020.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 turut menekan kinerja PT Ciputra Development (CTRA) meski perusahaan ini berhasil menjaga perolehan pra penjualan (marketing sales).

Laporan keuangan periode semester I-2020 menunjukkan pendapatan CTRA menurun 10,83% secara tahunan menjadi Rp 2,80 triliun dari Rp 3,15 triliun di periode yang sama tahun lalu. Sementara, laba bersih CTRA juga menurun 42,81% secara tahunan menjadi Rp 169 miliar dari Rp 296 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Jika dirinci dan dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu penjualan neto dari segmen apartemen anjlok paling dalam sebesar 92,49%.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) bagikan dividen tunai Rp 148,28 miliar, ini jadwalnya

Christopher Andre Benas Analis RHB Sekuritas mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir CTRA memang mengurangi peluncuran apartemen seiring dengan pasar yang tidak kunjung bertumbuh. Sementara, penjualan dari segmen kantor masih tumbuh 32,85%.

Bahkan, segmen penjualan kapling tumbuh signifikan, yaitu 135%. CTRA juga berhasil menjaga penjualan rumah hunian dan ruko dengan hanya turun 1,55% saja.

CTRA berhasil membukukan pra penjualan (marketing sales) Rp 2 triliun di sepanjang semester I-2020. Jika dibandingkan dengan semester I-2019, perolehan marketing sales memang masih menurun sekitar Rp 400 miliar atau turun 16,67% dari Rp 2,4 triliun.

Baca Juga: Tingkat okupansi perkantoran CTRA masih di atas 75% pada semester I-2020

Namun, Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengapresiasi kinerja CTRA dalam menghasilkan marketing sales di tengah pandemi. "Mempertimbangkan tidak ada launching produk baru yang signifikan kinerja marketing sales CTRA cukup bagus di tengah pandemi," kata Joey, Senin (3/8).

Ajeng Kartika Hapsari Analis NH Korido Sekuritas Indonesia dalam riset mengungkapkan, perolehan marketing sales CTRA tumbuh 2,3% secara tahunan menyentuh Rp 1,14 triliun di kuartal I 2020. Saat itu, sebanyak Rp 211 miliar berasal dari peluncuran kluster.

Ajeng mengamati CTRA berhasil meningkatkan marketing sales dengan meluncurkan produk secara daring. Di sisa tahun ini, Ajeng memproyeksikan sektor properti masih akan mengalami masa sulit seiring pandemi Covid-19 yang masih menyebar. Namun, dengan implementasi new normal dan aktivitas ekonomi yang kembali dibuka, maka hal tersebut akan membantu kenaikan daya beli.

Untuk kuartal III, Ajeng memproyeksikan kinerja CTRA akan menurun karena penerapan PSBB. Namun, di kuartal IV kinerja CTRA berpotensi bertumbuh selagi ada peluncuran produk dari proyek yang sudah berjalan.

Di semester II-2020 Joey juga berharap perolehan marketing sales masih bisa tumbuh karena didukung peluncuran produk baru, masa transisi new normal, dan penurunan suku bunga acuan.

Christopher mengatakan CTRA memutuskan untuk menunda peluncuran produk ke depan sampai pandemi Covid-19 mereda. Dengan begitu target marketing sales yang awalnya Rp 6,7 triliun di tahun ini juga akan direvisi.

Baca Juga: Walau ada corona, CTRA ramal kontribusi pendapatan dari properti komersial capai 25%

Christopher mencatat CTRA merupakan emiten properti yang konservatif dalam meluncurkan produk dibanding dengan kompetitornya. Alhasil, Christopher menurunkan proyeksi perolehan marketing sales CTRA di tahun ini menjadi Rp 6,1 triliun atau sama dengan perolehan di tahun lalu.

Selain itu, segmen mal dan hotel yang ditahun lalu berkinerja stabil, di tahun ini akan menjadi pemberat pertumbuhan kinerja CTRA. "Kami menurunkan estimasi segmen recurring income mal dan hotel sebesar 30%," kata Christopher.

Sedangkan, Joey tetap optimistis,  kinerja CTRA masih bisa tertolong karena memiliki sales backlog atau penjualan yang belum dibukukan sebesar Rp 12 triliun. "Tantangan ke depan hanya masalah recognition atau timing dari handover," kata Joey.

Joey merekomendasikan buy CTRA di target harga Rp 1.100 per saham. Kompak, Ajeng juga merekomendasikan buy di target harga Rp 810 per saham. Sementara, Christopher merekomendasikan neutral di 690 per saham.

Baca Juga: Ciputra Development siap luncurkan pengembangan klaster di 3 proyek residensia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×