Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan industri manufaktur padat karya perlu diberi insentif agar bisa ekspor ke luar negeri. Dalam Rapat Koordinasi Kementerian Perdagangan 2021 yang digelar di Istana Negara Kamis (4/3), dijelaskan industri manufaktur yang menyerap banyak tenaga kerja seperti sektor otomotif, elektronik, tekstil, kimia dan farmasi, serta makanan dan minuman harus diberi stimulus dan fasilitas ekspor supaya pasar semakin luas.
Menurut Jokowi, selama ini pasar ekspor Indonesia cenderung menyasar Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Diharapkan ke depan, Indonesia tidak hanya terfokus pada pasar-pasar tersebut.
Menanggapi hal ini, emiten yang bergerak di industri pengolahan udang, pembekuan udang, dan perdagangan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) menyambut positif wacana ini. Apalagi, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga ada program terkait meningkatkan produksi dan ekspor Indonesia.
"Dengan adanya bantuan serta dukungan dari pemerintah, kami rasa industri pengolahan udang Indonesia dapat meningkatkan produksi serta daya saingnya dalam persaingan global," ujar Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana Christian Jonathan Sutanto kepada Kontan.co.id, Minggu (7/3).
Baca Juga: Mengantongi kontrak & ekspor produk baru, ini rencana Panca Mitra Multiperdana (PMMP)
Terkait fasilitas yang dibutuhkan, PMMP berharap pemerintah dapat memberikan keringanan pajak yang dibebankan kepada industri ekspor saat ini. Selain itu, mengingat adanya tantangan dalam pengadaan kontainer untuk mendistribusikan barang, PMMP berharap pemerintah dapat aktif dalam memastikan jumlah kontainer yang tersedia bagi para pelaku industri ekspor.
"Di tengah pandemi ini, tantangan yang paling berdampak adalah kontainer yang masih terbatas ketersediaannya. Sehingga terkadang kami sebagai pelaku industri harus menunda jadwal pengiriman ekspor. Kami berharap ke depan pemerintah turut serta dalam memastikan ketersediaan kontainer agar dapat selalu tersedia," ujar dia.
Sekadar informasi, emiten yang memperkerjakan lebih dari 7.000 pegawai itu memang memiliki orientasi ekspor dengan pasar utama AS dan Jepang. PMMP berharap bisa memperluas pasarnya ke Uni Eropa dan domestik di samping tetap meningkatkan penetrasi pasar di AS dan Jepang. Adapun per Februari 2021 yang lalu, perusahaan yang berpusat di Jawa Timur itu telah mengamankan kontrak penjualan hingga US$ 90 juta.
Baca Juga: Panca Mitra Multiperdana (PMMP) mengincar pendapatan US$ 190 juta hingga akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News