kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Panca Budi Idaman (PBID) siapkan capex Rp 200 miliar di 2019


Minggu, 16 Desember 2018 / 20:38 WIB
Panca Budi Idaman (PBID) siapkan capex Rp 200 miliar di 2019
ILUSTRASI. Produk PT Panca Budi Idaman Tbk


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) siapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebanyak Rp 200 miliar di 2019. Dana tersebut disiapkan perusahaan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) di Desember 2017 yang mencapai Rp 318,75 miliar.

Hingga kuartal III 2018, capex PBID sudah terserap sebanyak Rp 22,5 miliar, di mana sebanyak Rp 20 miliar digunakan untuk pembelian mesin dan Rp 2,5 miliar untuk pembangunan pabrik baru di Johor, Malaysia.

"Capex 2019 sekitar Rp 200 miliar dananya dari IPO dan kita belum ada rencana aksi korporasi (2019)," kata Corporate Secretary PBID kepada Kontan.co.id, Minggu (16/12).

Besarnya capex tahun depan, diakui Lukman akan digunakan untuk membangun pabrik baru di Johor, Malaysia. Nantinya, dana tersebut selain untuk biaya pembangunan pabrik, juga membeli mesin dan tanah.

"Eksekusinya akan bertahap, untuk tanah mungkin di awal 2019, dilanjutkan belanja modal bangunan secara bertahap dan terakhir untuk belanja mesin," jelasnya.

Harapannya, lewat ekspansi pabrik di Malaysia PBID dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor di atas 5%, di mana untuk tahun ini dia mengaku porsinya masih di bawah itu.

Pembangunan pabrik juga diharapkan dapat rampung di 2019, sehingga PBID bisa segera menuai untuk dari pembangunan tersebut.

"Sekarang pembangunannya sudah jalan dan kita lagi DP mesin, ini ordernya lama kurang lebih 6 hingga 9 bulan baru datang. Nah, nantinya kita akan perbesar pangsa ekspor lewat pabrik yang di Malaysia itu," ungkapnya.

Sebelumnya, Lukman mengatakan nilai investasi pabrik di Malaysia mencapai RM 5,5 juta untuk pabrik dan RM 1,5 juta untuk pembelian mesin. Jika pabrik tersebut selesai, diharapkan mampu menambah jumlah produksi PBID sebanuak 4000 ton per tahun.

Asal tahu saja, kapasitas pabrik emiten itu tercatat mengalami peningkatan sebesar 15,8% di kuartal III 2018 menjadi 87.772 ton per tahun dari capaian Desember 2017 yakni 75.789 ton per tahun. Hingga akhir 2018, PBID menargetkan kapasitas pabrik menjadi 90 ribu ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×