kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pamor Yen menguat sebagai safe haven di tengah negatifnya data ekonomi


Jumat, 31 Mei 2019 / 22:35 WIB
Pamor Yen menguat sebagai safe haven di tengah negatifnya data ekonomi


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara adidaya, dollar AS tak mampu menaikkan pamor terhadap asset safe haven, yen. Terbukti dari pelemahan pairing USD/JPY di perdagangan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (31/5), pukul 20.28 WIB, pairing USD/JPY berada di level 108,83 atau melemah 0,72%.

Analis PT Rifan Financindo Berjangkac Puja Purbaya Sakti mengatakan, dengan berbagai sentimen pasar yang buruk terhadap gejolak politik, membantu yen tetap tangguh terhadap saingan utamanya sebagai safe haven.

Meskipun data ekonomi di Jepang, kini, tak cukup baik, namun yen masih dipandang lebih aman dipilih investor."Kalau melihat imbal hasil obligasi treasury AS 10 tahun, sudah merosot sejak level terendahnya, sejak September 2017 lalu," ujar Sakti.

Selain itu, gejolak politik di AS, khususnya perang dagang yang terus memanas jadi alasan pelaku pasar menahan mengoleksi dollar AS. Terbaru, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) telah memutuskan bahwa kasur dan tong bir stainless steel buatan China dijual dengan harga lebih rendah daripada harga wajar.

Oleh karena itu Departemen Perdagangan AS mengenakan bea masuk anti-dumping atas produk tersebut. Tak sampai di situ, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor barang sebesar 5% dari Meksiko mulai bulan depan.

Sementara dari data ekonomi di AS, menurut Beureau of Economics Analys, rata-rata pengeluaran masyarakat umum di AS naik dari perkiraannya 0,2% menjadi 0,3%. Selain itu pendapatan masyarakat juga naik dari 0,3 menjadi 0,5%.

Sementara data ekonomi di Jepang, kepercayaan masyarakat akan perekonomian di Jepang turun dari 40,6% menjadi 39,4%. Thus, rilis data housing start, yakni data yang mengukur perubahan jumlah tahunan bangunan tempat tinggal baru yang mulai dibangun turun. Sebelumnya diperkirakan data mencapai -0,8%, namun turun menjadi -5,8%.

Secara teknikal, Sakti melihat indikator cross forex dalam dominasi merah, lalu dari EMA 7, volatilitasnya menyempit dan mengarah turun. Indikator TSI dan VI 14 juga mengarah turun.

Sakti memproyeksikan pairing USD/JPY bergerak di rentang 109,35-109,83. Dia merekomendasikan jual di ares 109,15 dan beli di atas 109,65.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×