Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga paladium terus melambung. Komoditas logam mulia itu semakin mendapat angin segar dari tingginya permintaan global. Paladium kini tak lagi diandalkan sebagai suku cadang kendaraan bermotor, tetapi juga mulai menjadi instrumen spekulasi yang dicari pasar.
Mengutip Bloomberg, Jumat (14/7) pukul 16.00 WIB, harga paladium kontrak pengiriman September 2017 di New York Mercantile Exchange (Nymex) menguat 0,36% ke level US$ 857,80 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan, jika melihat sepekan sebelumnya, harganya sudah melonjak 3,19%.
Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures memaparkan, penyokong utama harga paladium berasal dari pertumbuhan pasar kendaraan bermotor di China. Penjualan mobil berbahan bakar bensin di negeri tirai bambu di bulan Juni tercatat naik 2,3% dari bulan sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan tahun sebelumnya masih tumbuh 1,6%.
“Industri otomotif berbahan bakar bensin pertumbuhannya jauh lebih bagus dari pada kendaraan diesel,” katanya, Jumat (14/7).
Di sisi lain, kata Andri, belakangan ini investor juga mulai menjadikan paladium sebagai instrumen spekulasi. Kalau sebelumnya pasar lebih memilih platinum sebagai portofolio investasi, kini trennya telah berubah. Dorongan fundamental yang cukup positif membuat paladium lebih diminati.
“Satu-satunya yang mungkin mengganjal laju penguatan hanya kenaikan produksi mobil listrik, tapi itu pengaruhnya mungkin dirasakan beberapa tahun lagi,” imbuhnya.
Menurut Andri, sampai akhir tahun ini, paladium masih berada pada periode bullish. Kalaupun terjadi penurunan kemungkinan hanya akan terjadi sesaat. Fundamental yang kuat diprediksi mampu mengembalikan penguatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News