Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga paladium mulai terbebani oleh prospek kenaikan suku bunga The Fed. Kondisi fundamental yang cukup produktif akhirnya gagal menahan pelemahan harga.
Mengutip Bloomberg, Selasa (7/3) pukul 17.01 WIB, harga paladium kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange melemah 0,4% ke level US$ 770,1 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir paladium tergerus 0,2%.
Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan, paladium semakin tergerus mendekati pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pertengahan bulan ini. Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed semakin kuat, didukung oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) hingga komentar sejumlah pejabat The Fed.
Akhir pekan lalu, AS merilis data non manufaktur bulan Februari dengan hasil naik ke level 57,6 dari sebelumnya 56,5. Selanjutnya, pejabat The Fed termasuk Gubernur Janet Yellen menujukan peluang kenaikan suku bunga bulan ini dalam sebuah pidato. Kedua sentimen tersebut mengangkat laju dollar AS sehingga berimbas tekanan pada harga paladium.
Ibrahim sendiri memperkirakan The Fed belum akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Pasalnya, sinyal kuat kenaikan suku bunga bukan berasal dari Yellen, melainkan dari para Gubernur The Fed negara bagian AS. Di samping itu, The Fed belum memastikan adanya kenaikan suku bunga. "Tetapi rencana kenaikan suku bunga akan dibahas lagi dan bisa membuat USD semakin kuat," ujarnya.
Kenaikan suku bunga The Fed hingga 100 basis poin di tahun 2017 masih mungkin terjadi. Sebab, berbagai kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membutuhkan dana besar. Dengan demikian, pemerintah AS perlu menarik banyak investor ke dalam negeri. Kenaikan suku bunga merupakan salah satu cara menarik investor.
Kuatnya isu kenaikan suku bunga, membuat laju harga paladium tidak memperhatikan faktor fundamental. Padahal, kondisi fundamental masih mendukung kenaikan harga paladium. Peluang permintaan paladium cukup tinggi baik dari sektor manufaktur maupun otomotif.
Hal ini ditandai dengan membaiknya angka manufaktur baik di China maupun AS. Sementara penjualan mobil di kawasan Asia juga mendukung permintaan paladium sebagai katalis kendaraan berbahan bakar bensin.
"Pasar akan kembali memperhatikan fundamental setelah pertemuan The Fed pertengahan bulan ini," lanjut Ibrahim. Ia memprediksi harga paladium akan bergerak pada kisaran US$ 790 per ons troi pada akhir Maret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News