Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga komoditas paladium yang terus menguat diperkirakan bakal mampu mengungguli harga platinum. Meski sama-sama tergolong logam mulia, tetapi sentimen positif lebih banyak menaungi pergerakan harga paladium. Analis menilai, paladium berada dalam tren bullish, sedangkan platinum sebaliknya.
"Margin perbedaan harga keduanya makin tipis bisa jadi paladium akan melewati harga platinum," ujar Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures, Jumat (14/7).
Meski tengah mengalami penguatan, tetapi platinum masih tetap dibayangi sentimen negatif. Terpuruknya mata uang dollar Amerika Serikat diperkirakan hanya mampu mengangkat harga dalam waktu yang singkat. Kata Andri, turunnya permintaan jauh lebih mempengaruhi pergerakan harga.
Sebaliknya, paladium sepertinya semakin mendapat angin segar dari tingginya permintaan global. Paladium kini tak lagi diandalkan sebagai suku cadang kendaraan bermotor, tetapi juga mulai menjadi instrumen spekulasi yang dicari pasar.
Penyokong utama harga paladium berasal dari pertumbuhan pasar kendaraan bermotor di China. Penjualan mobil berbahan bakar bensin di negeri tirai bambu bulan Juni tercatat naik 2,3% dari bulan sebelumnya. Bahkan jika dibandingkan tahun sebelumnya masih mengalami pertumbuhan 1,6%.
“Industri otomotif berbahan bakar bensin pertumbuhannya jauh lebih bagus dari pada kendaraan diesel,” terangnya.
Menurut Andri, sampai akhir tahun ini, paladium masih berada pada periode bullish. Kalaupun terjadi penurunan kemungkinan hanya akan terjadi sesaat. Fundamental yang kuat diprediksi mampu mengembalikan penguatan.
Dengan perbedaan sentimen kemungkinan harga paladium akan mampu menyalip harga platinum. Dalam hitung-hitungannya, akhir tahun 2017, paladium akan bergerak pada rentang US$ 900-US$ 1.000 per ons troi. Sedangkan platinum sekitar US$ 890-US$ 892 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Paladium terdongkrak permintaan China
