kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pajak impor India menekan harga emas


Senin, 19 Maret 2012 / 08:00 WIB
Pajak impor India menekan harga emas
ILUSTRASI. Gerbang tol. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.


Reporter: Harry Febrian | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga emas diperkirakan masih akan melemah. Perekonomian Amerika Serikat (AS) yang semakin membaik menjadi salah satu faktor penekan harga emas. Apalagi India akan menaikkan pajak impor atas logam mulia ini.

India sebagai pembeli emas terbesar dunia akhir pekan lalu mengumumkan akan menaikkan pajak impor sejumlah logam mulia untuk kedua kalinya dalam tahun ini. Menteri Keuangan India Pranab Mukherjee menyatakan, mulai 1 April, pajak emas koin dan batangan serta platinum akan naik menjadi 4%, dari 2% per Januari lalu.

"Salah satu penyebab utama defisit rekening berjalan (currenct account) adalah kenaikan hampir 50% impor emas dan logam mulia lainnya pada kuartal I tahun ini," kata Mukherjee, dikutip Bloomberg. Tahun lalu, pembelian emas India mencatat rekor sebanyak 969 metrik ton.

Kebijakan ini, menurut Edel Tully, Analis UBS AG London, akan menekan permintaan emas di India. "Pasar India akan menunggu harga yang lebih rendah dan ada risiko kebijakan ini akan meningkatkan penyelundupan," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Ekonomi Perdana Menteri India Chakravarthy Rangarajan menduga, mulai 1 April, impor emas bakal anjlok menjadi US$ 38 juta dari US$ 58 juta.

Dampak jangka pendek

N. Balaji, General Manager MMTC Ltd, pengimpor emas terbesar di India menduga, dampak berkurangnya permintaan emas hanya jangka pendek. Balaji yakin, perlahan-lahan orang akan mulai menerima kebijakan ini.

Permintaan tetap akan didukung oleh kebutuhan melawan inflasi, kemudahan likuiditas dan semakin meningkatnya penggunaan emas untuk mendapatkan pinjaman. "Alasan fundamental membeli perhiasan emas tetap tidak berubah," ungkap Ajay Mita, Managing Director World Gold Council Bagian India dan Timur Tengah. Selain itu, hal ini telah berakar pada kebudayaan India dan adat pernikahannya.

Secara teknikal, analis Soegee Futures Nizar Hilmy memperkirakan, hingga sepekan ke depan, harga emas masih akan koreksi. Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berada di area negatif. "Walaupun, kalau dilihat, MACD masih ada kondisi tren positif," jelasnya. Ia memperkirakan, dalam seminggu ini harga emas bergerak di kisaran US$ 1.625-US$ 1.680 per troi ons.

Analis Askap Futures Kiswoyo Adi Joe pun memprediksi harga emas dan perak cenderung melemah. "Perak masih berpotensi melemah, namun penurunannya cenderung terbatas," ujarnya.

Indikator MACD baru bergerak dari nol ke area negatif yang menunjukkan tren turun. Indikator stochastic pun berada di level 30-an, masih bergerak turun tapi terbatas. Indikator candlestick sudah berada di dekat garis bollinger band bawah. "Sepekan ini harga ada di US$ 31,50 - US$ 33,75 dan saya rekomendasi beli di level bawah," ujarnya.

Harga platinum juga melemah, tapi cenderung mendatar. Indikator stochastic berada di level 60-an menunjukkan penurunan. Sementara MACD masih turun walau sedang berada di area positif. Bollinger band menembus garis tengah dan bisa bergerak turun. "Prediksi saya, sepekan ini di US$ 16,05 - US$ 17,35," prediksi Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×