kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Pajak ekspor naik, saham berbasis CPO memerah


Kamis, 22 Maret 2012 / 10:57 WIB
Pajak ekspor naik, saham berbasis CPO memerah
ILUSTRASI. Cara menghilangkan mata panda bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham-saham produsen crude palm oil (CPO) pagi ini dilanda aksi jual. Ambil contoh, saham PT BW Plantation Tbk (BWPT) yang turun 1,18% menjadi Rp 1.670 pada pukul 10.58. Berdasarkan data Bloomberg, tiga broker yang paling gencar melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Asia Kapitalindo senilai Rp 1,67 miliar, eTrading Securities senilai Rp 898,27 juta, dan Prime Capital Securities senilai Rp 850,88 juta.

Selain itu, aksi jual juga melanda saham PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) yang melorot 3,45% menjadi Rp 2.800. Jika dilihat, tiga broker asing paling banyak melepas saham ini. Mereka adalah UBS Securities senilai Rp 5,37 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 3,42 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 2,40 miliar.

Aksi jual saham-saham berbasis CPO dilatarbelakangi oleh pernyataan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh. Deddy mengungkapkan, pemerintah menaikkan pajak ekspor CPO untuk pengantaran April pada bulan ini menjadi 18% dari sebelumnya 16,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×