Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan mata uang GBP/JPY, Kamis (11/10) cenderung stagnan lantaran ada penguatan yang sama-saham terjadi di kedua mata uang tersebut.
Mengutip Bloomberg di pasar spot, pukul 20:00 poundsterling tercatat menguat 0,25% terhadap yen. Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengamati pergerakan GBP/JPY pada hari ini cenderung sideways.
Dalam perdagangan hari ini, posisi yen menguat di balik jatuhnya pasar ekuitas global yang membuat investor beralih ke aset safe haven seperti yen dan emas.
Di satu sisi, meski yen menguat, poundsterling pun tidak jatuh terlalu dalam karena munculnya optimisme pasar akan tercapainya kesepaktan Inggirs dan Eropa terkait Brexit.
Perdana Menteri Inggris, Theresia May sedang berusaha melakukan kesepakatan dagang dengan Uni Eropa pasca Brexit. "GBP/JPY cenderung sideways, dua-duanya saling tarik menarik," kata Faisyal, Kamis (10/11).
Untuk perdagangan, Jumat (11/10) Faisyal memproyeksikan poundsterling berpotensi menguat terbatas terhadap yen. Penguatan poundsterling masih terbatas lantaran sejauh ini perkembangan masalah Brexit sudah positif, namun masih belum ada langkah konkrit.
Selain itu, saat ini Inggris masih dibayangi tekanan politik dari permasalahan referendum dari Irlandia.
"Sekarang tinggal tunggu gebrakan Brexit seperti apa, jika muncul sinyal baru terhadap outlook Brexit yang lebih positi, harusnya GBP/JPY bisa menguat terbatas," kata Faisyal.
Sementara, dari Jepang belum ada data ataupun berita baru. Yen diperkirakan masih akan menguat dalam kejatuhan pasar ekuitas global.
Secara teknikal, Faisyal menganalisis harga MA berada di atas 50, 100, dan 200. MACD berada di level 0,8126. Stochastic berada di level 40,46. RSI berada di level 46,36. Indikator tersebut menandakan pergerakan GBP/JPY masih bullish meski cenderung sideways.
Faisyal memproyeksi GBP/JPY pada perdagangan besok berada di rentang support 146,40-147,50 dan resistance di rentang 148,70-149,50. Faisyal merekomendasikan buy on dips karena yen berpotensi melemah jika suku bunga AS naik dan data CPI AS positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News