Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 100 juta di sepanjang tahun ini. Sebagian besar dana ini akan dialokasikan untuk proyek tambang emas Doup.
Direktur Utama PSAB, Edi Permadi menjelaskan Perusahaan tetap memandang optimistis peluang bisnis di tahun 2023. Tanda-tanda bahwa pandemi akan berakhir sudah mulai terlihat. Edi berharap pandemi benar-benar dapat berakhir dengan segera. Dengan begitu kegiatan ekonomi dari sektor barang dan jasa dapat bergerak normal kembali.
“Tantangan dan peluang perusahaan di tahun ini terutama penyelesaian pembangunan proyek Doup yang memiliki cadangan sebanyak 1.8 juta oz emas,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/2).
Di sepanjang tahun ini, Edi mengemukakan, pihaknya menganggarkan belanja modal US$ 100 juta yang sebagian besar dialokasikan untuk proyek Doup.
Baca Juga: Panca Budi (PBID) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15% pada 2023, Ini Strateginya
Melansir hasil paparan publik yang dilangsungkan 29 Desember 2022, kapasitas proyek Doup sebesar 1,6 juta ton ore per tahun dengan nilai investasi capex diperkirakan US$ 154 juta.
Masih mengintip hasil paparan publik, manajemen PSAB menjelaskan, cadangan tambang emas Doup cukup besar yaitu 1,8 juta oz, hampir 60 ton emas yang akan ditambang. Adapun sumber daya emas yang tersedia di Doup mencapai 3,4 juta oz.
Direktur PSAB, Adi Maryono menjelaskan dalam public expose, kapasitas yang direncanakan saat ini di 1,6 juta ton ore per tahun akan menghasilkan 60.000-70.000 oz emas. Adapun umur tambang Doup bisa lebih dari 15 tahun bahkan 20 tahun.
“Dan itu bisa kita tingkatkan di tahun-tahun setelah berproduksi dan itu yang akan kami lihat dan kita naikkan menjadi 3 juta ton ore per annum untuk diproduksi,” ujarnya.
Baca Juga: Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Optimistis Tahun Ini Catatkan Kinerja Positif
Edi Permadi menjelaskan lebih jauh, selain fokus menyelesaikan pembangunan proyek Doup, tahun ini pihaknya juga akan memaksimalkan produksi dari tambang yang masih aktif, terutama proyek pertambangan emas Bakan di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Proyek Bakan akan mulai berproduksi dari pit baru Tapagale di tahun ini. Edi berharap lewat beroperasinya pit anyar ini dapat menekan biaya produksi dan menaikkan volume produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News