Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) fokus menyelesaikan pabrik plate mill 2 di tahun 2023. Perusahaan menargetkan, pabrik yang penyelesaiannya sempat tertunda di tahun lalu, akan kelar pada kuartal IV-2023.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, kendala pembangunan pabrik anyar ini karena kebijakan pembatasan mobilitas atau pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada masa Covid-19 sedang parah.
Sebagai informasi saja, pabrik plate mill 2 Gunawan Dianjaya Steel yang sedang dibangun ini akan memproduksi pelat baja dengan lebar 3 meter. Berbeda dengan pabrik eksisting yang sudah beroperasi yang memproduksi plat baja dengan lebar produk maksimal 2,5 meter.
Melansir catatan yang ada, pabrik plate mill 2 yang sedang dibangun ini berkapasitas 1 juta pelat baja per tahun. Saat ini, Gunawan Dianjaya Steel mengoperasikan pabrik berkapasitas 400.000 ton baja per tahun, serta tambahan kapasitas 60.000 ton baja (plate mill eks JPRS/Div-1) per tahun.
Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Sudah Lampaui Target Penjualan Tahun Ini
Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel, Hadi Sutjipto menjelaskan, saat ini perkembangan pembangunan pabrik kurang lebih sudah mencapai 90%.
“Ditargetkan selesai di kuartal IV-2023. Pabrik ini akan efektif berjalan di 2024, di mana nanti hasil produksi difokuskan di dalam negeri,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (24/2).
Di sepanjang tahun ini, pihaknya melihat prospek bisnis yang sama cerahnya seperti 2022. Adapun mayoritas target pasar masih ke dalam negeri.
Di tahun lalu, GDST memang mencatatkan kinerja keuangan yang baik di mana pada Oktober 2022, Gunawan Dianjaya Steel membukukan penjualan bersih senilai Rp 2,19 triliun atau tumbuh 65,2% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 1,33 triliun di Oktober 2021.
Realisasi penjualan ini sejatinya sudah menembus target yang dicanangkan Gunawan Dianjaya Steel sebelumnya yakni Rp 1,8 triliun.
Melansir laporan keuangan hingga akhir September 2022, penjualan GDST masih didominasi produk plat lokal sebesar Rp 1,45 triliun atau naik hingga 68% yoy dari sebelumnya Rp 865,78 miliar.
Adapun penjualan pelat ekspor melejit hingga 114% yoy menjadi Rp 418,39 miliar dari yang sebelumnya Rp 195,12 miliar di kuartal III-2021. Sisanya penjualan GDST didapat dari penjualan waste senilai Rp 85,81 miliar.
Pada periode 9 bulan 2022, GDST juga mampu membalikkan rugi menjadi laba senilai Rp 217,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News