kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.683   -50,00   -0,30%
  • IDX 8.114   14,99   0,19%
  • KOMPAS100 1.122   -0,53   -0,05%
  • LQ45 803   0,70   0,09%
  • ISSI 282   -0,01   0,00%
  • IDX30 422   0,66   0,16%
  • IDXHIDIV20 479   -0,64   -0,13%
  • IDX80 124   0,57   0,46%
  • IDXV30 134   0,40   0,30%
  • IDXQ30 132   -0,20   -0,15%

Otot Rupiah Menguat ke Rp 16.648 per Dolar AS pada Senin (29/9) Pagi


Senin, 29 September 2025 / 09:13 WIB
Otot Rupiah Menguat ke Rp 16.648 per Dolar AS pada Senin (29/9) Pagi
ILUSTRASI. Rupiah Melemah-Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup terpangkas 43,5 poin (0,27%) ke level Rp 16.363,5. pada Senin (28/7/2025). Pelemahan itu seiring dengan respon pasar akan kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa (UE).?KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melanjutkan tren penguatannya pada awal pekan, Senin (29/9/2025).

Mengutip data Bloomberg, di pasar spot rupiah dibuka di Rp 16.648 per dolar AS, menguat 0,54% dari posisi akhir pekan lalu Rp 16.738 per dolar AS. Ini sekaligus memperpanjang reli rupiah dalam dua hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Menguat Meski Tipis pada Senin (29/9)

Tekanan pada dolar AS kian terlihat di sesi Asia pagi hari menjelang rilis sejumlah data ekonomi penting yang diperkirakan memberi arah baru bagi kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Di sisi lain, risiko penutupan sebagian operasional pemerintah (government shutdown) di AS juga menjadi sorotan utama pelaku pasar.

Tanpa pengesahan anggaran oleh Kongres sebelum tahun fiskal berakhir pada Selasa, sejumlah lembaga pemerintah akan berhenti beroperasi mulai Rabu, bertepatan dengan hari pertama tahun fiskal 2026.

Kondisi ini dapat menghambat publikasi data penting, termasuk laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls yang dijadwalkan rilis Jumat mendatang.

“Kalau sampai terjadi government shutdown, kemungkinan data payrolls tidak akan dirilis. Jadi bagaimana memperdagangkan ketidakadaan data? Itu tidak mungkin,” ujar Ray Attrill, Kepala Riset Valuta Asing National Australia Bank, dikutip Reuters.

Baca Juga: Faktor Domestik Bikin Rupiah Makin Tercekik

Meski begitu, Attrill menekankan bahwa rapat The Fed baru akan berlangsung pada akhir Oktober.

“Kalau shutdown terjadi, semoga tidak lama. Dengan begitu data masih bisa dipublikasikan sebelum rapat The Fed. Itu yang paling penting,” lanjutnya.

Dari pasar valuta, dolar AS melemah terhadap yen Jepang 0,2% menjadi 149,24 setelah pekan lalu sempat menguat lebih dari 1%. Euro naik 0,15% ke US$ 1,1717, sementara sterling menguat tipis 0,11% ke US$ 1,3418.

Selain data tenaga kerja, pekan ini pasar juga menantikan rilis data lowongan pekerjaan, payroll swasta, dan PMI manufaktur ISM untuk mengukur kesehatan ekonomi AS.

Baca Juga: Dolar Tertekan Senin (29/9) Pagi, Jelang Rilis Data Ekonomi dan Ancaman Shutdown

Serangkaian data kuat dari AS dalam beberapa waktu terakhir menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif. Saat ini, pasar memperkirakan ruang pelonggaran hanya sekitar 40 basis poin hingga akhir tahun.

Selanjutnya: Harga Emas Bertahan di Atas US$ 3.800 per ons troi pada Senin (29/9), Ini Pemicunya

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Senin 29 September 2025 Naik Dekati Rp 2,2 Juta Per Gram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×