Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang dollar AS terhadap yen tampak menguat. Padahal beberapa rilis data ekonomi di Amerika Serikat tampak negatif. Apa sebabnya?
Mengutip Bloomberg, Jumat (14/6), pairing USD/JPY menguat di level 108,56 atau naik 0,17%.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti menilai penguatan pairing USD/JPY disebabkan oleh positifnya aset safe haven yen yang menopang dollar AS.
Dia bilang penguatan yen terjadi sejak Kamis (13/6), karena penghindaran resiko baru di pasar yang lebih mendukung permintaan aset safe haven.
Sementara dollar AS dilihat Sakti tampak stabil dari segi nilai. Hal ini didorong rebound moderat yield obligasi Treasury AS dan melemahnya euro atas komentar Presiden Trump.
"Yang mengejutkan, Trump menyinggung kemungkinan penerapan sanksi guna memblokir pembangunan pipa gas antara Jerman dan Rusia," ucap Sakti kepada Kontan.co.id.
Di sisi lain, sentimen negatif terjadi ditengah ketidakpastian perang dagang AS-China. Di mana Presiden Trump mengancam mengenakan tarif tambahan jika Presiden Xi Jinping tidak menemuinya di KTT G-20.
Ditambah jelang rapat FOMC 18-19 Juni mendatang, The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya.
"Pasar masih menanti potensi Rate Cut pada Juli mendatang. Sehingga membatasi bullish dollar AS di perdagangan berikutnya," sebutnya.
Secara teknikal, Sakti mengamati grafik daily di mana indikator moving average exponential (EMA) dengan kondisi mengecil yang menunjukkan arah harga berpotensi turun.
Selanjutnya pada indikator teknikal true strenght Index (TSI) berada di area negatif 29 yang menunjukkan arah harga berpotensi turun. Kemudian pada indikator VI (14) berada di area red over blue yang menunjukkan arah harga belum kuat naik. Dia memproyeksikan pairing masih akan turun.
Besok, diproyeksikan pairing berada di level 108,15-108,55. Dia merekomendasikan beli di atas 108,58 dan jual di level 108,23.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News