Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang terkaya Indonesia Dato Low Tuck Kwong kembali membeli saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Dalam laporan terbaru ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/3), pria yang menjabat sebagai Direktur Utama Bayan Resources ini melaporkan telah membeli 587.100 saham BYAN.
Pembelian saham Bayan Resources dilakukan pada 8 Maret sampai 14 Maret 2023. Rata-rata harga pembelian di harga Rp 18.640,84 per saham.
Hitungan Kontan.co.id, Low Tuck Kwong merogoh kocek hingga Rp 10,94 miliar dalam transaksi pembelian ini. Low Tuck Kwong menyebut, pembelian ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Baca Juga: Laba Bersih Bayan Resources (BYAN) Meroket 79,7% Pada 2022
Dengan pembelian ini, porsi kepemilikan Low Tuck Kwong di BYAN bertambah. Sebelum pembelian, Low TuCK Kwong mengempit 20.324.558.670 saham atau 60,97%. Setelah pembelian, kepemilikan bertambah menjadi 20.325.145.770 saham atau dengan persentase 60,98%.
Masih di bulan Maret, Low Tuck Kwong juga melaporkan telah membeli saham emiten batubara tersebut.
Low Tuck Kwong melaporkan telah membeli 681.100 saham BYAN yang dilakukan pada dua periode, yakni 28 Februari 2023 dan 1 Maret hingga 7 Maret 2023. Rata-rata harga pembelian terjadi di harga Rp 18.937,86 per saham.
Hitungan Kontan.co.id, salah satu orang terkaya di Indonesia ini merogoh kocek hingga Rp 12,89 miliar dalam transaksi pembelian ini. Sama seperti pembelian terakhir, Low Tuck Kwong menyebut, pembelian ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Bulan lalu, Low Tuck Kwong juga menambah kepemilikan sahamnya dengan membeli saham BYAN sebanyak 559.500 saham. Low Tuck Kwong membeli dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 18.507,51 per saham dari tanggal 22 Februari 2023 hingga 27 Februari 2023.
Baca Juga: Low Tuck Kwong Kembali Borong Saham Bayan (BYAN), Rogoh Kocek Rp 12,89 Miliar
Sebagai gambaran, BYAN membukukan laba bersih senilai US$ 2,17 miliar sepanjang 2022. Jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp 33,7 triliun.
Realisasi ini naik 79,7% dari pendapatan BYAN di tahun 2021 yang hanya US$ 1,21 miliar atau setara Rp 18,7 triliun.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Emiten pertambangan batubara ini mencatatkan pendapatan senilai US$ 4,70 miliar. Jumlah ini naik 64,8% dari pendapatan di akhir 2021 yang hanya US$ 2,85 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News