Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China belum menemukan kesepakatan akhir. Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan menilai pertemuan keduanya kemarin setidaknya memberikan progres positif yang telah menstimulus ekonomi China yang otomatis menyokong laju rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg Kamis (2/5) rupiah ditutup menguat tipis 0,04% ke level Rp 14.252 per dollar AS pada penutupan perdagangan Kamis (2/5). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia justru terkoreksi 0,21% ke level Rp 14.245 per dollar AS.
Kata Yudi seharusnya rupiah bisa melemah karena Sikap The Fed kemarin yang mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,25%-2,5% di luar ekspektasi pasar yang memproyeksi bakal dipangkas.
“Pasar masih berekspektasi data non-Farm Payrolls AS negatif sehingga mata uang emerging market diuntungkan,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Kamis (2/5).
Data non-Farm Payrolls bulanan AS, diprediksi bakal dirilis negatif, bila kejadian ini akan menjadi buah simalakama bagi AS yang sebelumnya percaya diri dengan outlook ekonominya.
Ahmad memprediksi untuk perdagangan besok rupiah bakal bergerak di level Rp 14.330-Rp 14.100 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News