Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) sepanjang kuartal pertama 2020 mengalami tekanan. Emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini membukukan rugi bersih hingga Rp64,16 miliar, berbalik dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya dimana SMBR masih mencatatkan laba bersih senilai Rp4,16 miliar.
Dari sisi topline, emiten pelat merah ini juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 20,5% menjadi Rp 335,76 miliar.
Baca Juga: Volume penjualan Semen Baturaja (SMBR) mencapai 746,6 ribu ton di semester I-2020
VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri mengatakan penurunan kinerja SMBR pada kuartal I-2020 disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi permintaan di wilayah pasar SMBR. Turunnya demand tersebut akhirnya mempengaruhi penjualan semester pertama 2020.
“Tetap jika dilihat dari trend 2 bulan terakhir ini sudah terlihat adanya tren positif. Kami masih optimis semester kedua ini lebih baik dari semester satu,” ujar Basthony kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).
Untuk mempertahankan kinerja, SMBR akan melakukan efisiensi dan optimalisasi dari semua biaya. Lalu melakukan optimalisasi di pasar basis SMBR, yakni di Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel). SMBR juga meluaskan pasar untuk meningkatkan utilisasi.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) tunda pembangunan pabrik di Jambi hingga tahun depan
Dihubungi secara terpisah, Direktur Pemasaran Semen Baturaja Dede Parasade mengatakan pihaknya telah menyiapkan dua strategi utama untuk menggenjot kinerja tahun ini. yang pertama adalah memasang agresif mode untuk pasar Lampung dan Jambi. “Ini untuk menaikkan market share dengan pembukaan dan pengisian gudang baru distributor di seluruh kabupaten,” terang Dede.
SMBR juga melakukan cost leadership, yakni langkah efisiensi biaya di sisi produksi termasuk penggunaan low rank coal. Dede memperkirakan volume penjualan SMBR akan stagnan dari tahun lalu, yakni di kisaran 2 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News