Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memprediksi tingkat okupansi hotel pada saat libur Ramadan hingga lebaran bisa di atas 70% tahun ini.
Direktur Pemasaran PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) Wahyudi Eko Sutoro mengatakan pihaknya berharap tingkat hunian kamar saat libur lebaran bisa seperti sama tahun sebelumnya, yaitu hampir terisi sepenuhnya atau mendekati 100%.
"Kami mengharapkan untuk tingkat hunian kamar saat libur lebaran bisa seperti tahun sebelumnya yaitu mendekati 100%," kata Wahyudi kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Baca Juga: Eastparc Hotel (EAST) Targetkan Okupansi Hingga 100% Saat Libur Lebaran 2024
Untuk memwujudkan target tersebut, EAST melakukan sejumlah strategi, yaitu melakukan efisiensi biaya operasional secara terukut, melakukan penambahan berbagai fasilitas untuk tamu.
"Kemudian menentukan harga kamar dengan menerapkan dynamic pricing dan tentunya melakukan promosi melalui media sosial secara maksimal," lanjutnya.
Pada tahun ini, EAST juga menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 110 miliar hingga Rp 120 miliar, angka ini bertumbuh 12,83% dibandingkan realisasi pendapatan di tahun 2023 senilai Rp 106,35 miliar.
Adapun EAST menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 2 miliar yang akan digunakan untuk perawatan dan perbaikan gedung, serta fasilitas-fasilitas pendukung.
Baca Juga: Red Planet Indonesia (PSKT) Kejar Kinerja Naik 8% di Tahun 2024
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan tingkat okupansi hotel selama libur Ramadan dan lebaran berpotensi meningkat lebih dari 70%.
Adapun Kementrian Perhubungan pun juga sudah memprediksi bahwa jumlah pemudik 2024 akan mengalami kenaikan hingga 6% dibandingkan dengan tahun lalu.
"Oleh sebab itu, peningkatan akan didukung oleh terjaganya konsumsi dan daya beli, ditambah dengan terjaganya Consumer Confidence Index (CCI), yang di mana pada bulan Februari kemarin juga mengalami kenaikan dari 123.8 menjadi 125," kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Nico bilang, pemilihan umum (Pemilu) yang berjalan kondusif juga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat pada momen Lebaran nanti dan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan di sektor perhotelan.
Baca Juga: DFAM Incar Kenaikan Okupansi dan Pendapatan Hingga 30% pada Momen Ramadan
"Namun hati hati, kenaikkan harga kebutuhan pokok, akan membuat masyarakat menahan konsumsinya dan mengalihkan kepada yang lebih penting," tuturnya.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, kenaikkan okupansi hotel bisa terjadi seiring dengan kebijakan pemerintah tetapkan. Misalnya saja seperti kebijakan diskon tarif tol yang dapat mendorong peningkatan mobilitas masyarakat.
"Jika saat bulan Ramadan ada kebijakan diskon tarif tol, ini bisa mendorong peningkatan mobilitas masyarakat," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Menurutnya, jika sektor pariwisata berkembang pesat maka okupansi hotel bisa mencapai lebih dari 70%, yang didukung event-event internasional dan diskon tiket wisata domestik.
Baca Juga: Begini strategi Eastparc Hotel (EAST) hadapi momentum Ramadan
Nafan merekomendasikan hold pada saham PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) dengan target harga Rp 1.000 per saham dan hold pada saham PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) dengan target harga Rp 1.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News